Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ustad Felix Y. Siauw, Ustad Syafii Antonio dan Ustad Anton Medan

4 Januari 2013   05:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:32 8118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

''Pernah dengar?, konon katanya bagi orang yang ingin cepat menguasai keahlian renang, ia harus berani memakan udang hidup terlebih dahulu?, pertama-tama saya apatis dengan ide-ide semacam ini, merasa itu hanyalah isapan jempol yang turun temurun di wariskan dari mulut ke kuping agar seseorang tersugesti untuk mempelajari renang''.

Ternyata saya sadar pada satu saat bahwa saya benar-benar keliru. Memakan udang hidup memang dapat membuat kita menguasai keahlian renang. Dengan satu tambahan. makan udang hidupnya di kolam renang sambil berenang''.

Kutipan di atas saya ambil dari bukunya Ustad Felix Y Siauw, How To Master Your Habits, adalah mas Soleh, beliau adalah  hafiz( orang yang hapal Al-Qur'an) yang memberikan buku tersebut kepada saya, ketika beliau bersilaturahami ke Dubai.

Ada dua buku yang diberikan mas Soleh kepada saya, pertama karya ustad Felix kedua karya Salim A. Fillah, Dalam Dekapan Ukhuwah. Saya sudah membaca kedua buku tersebut, ternyata isinya sangat inspiratif, buku-buku seperti ini  saya rasa perlu d koleksi.

Dari membaca buku ustad Felix, saya jadi penasaran, siapa sebenarnya ustad ini?, ternyata dia berasal dari kota yang sama dengan saya, yakni Palembang, setelah menyelesaikan pendidikan tingkat atas di Palembang pada 2001, dia melanjutkan kuliah di fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Selama kuliah di IPB dia aktif dalam lembaga dakwah kampus bahkan pernah di amanahi sebagai ketua lembaga dakwah fakultas pertanian, ElSIFA.  Menikah pada tahun 2006, dari pernikahan tersebut ustad Felix dianungerahi tiga  jagoan, yang pertama, alila Shaffiya Asy-Syarifah, lalu Shifr Muhammad Al-Fatih dan Gazi Muhammad Al-Fatih.

Saat ini Ustad Felix berprofesi sebagai marketing Manager di perusahaan agrokimia di samping aktif mengisi kajian-kajian keislaman di berbagi tempat. melihat sosok ustad yang satu ini saya jadi teringat dengan ustad Dr Muhammad Syafii Antonio, sama seperti ustad Felix ustad Dr. Muhammad Syafii Antonio juga berasal dari keturunan TiongHoa. Kesamaan keduanya yang lain adalah sama-sama Mualaf dan yang jelas keduanya adalah sosok-sosok yang cerdas.

Mereka berdakwah dengan cara-cara yang elegan, selama ini kita mengenal ustad Dr Muhammad Syafii Antonio sebagai seorang pakar ekonomi Islam, saya pernah melihat ustad ini di Al-Jazeera, ketika itu beliau berbicara dalam bahasa Arab yang sangat fasih, tidak aneh karena ustad Syafii Antonio pernah kuliah di Jordan.

Sebenarnya ada satu lagi ustad keturunan TiongHoa yang Fenomenal yakni Anton Medan, saya pernah ikut pengajian beliau, waktu itu beliau di undang ke Bandung oleh sebuah masjid dekat rumah saya, saya melihat  jamaah tumpah ruah meluber sampai ke luar masjid.

Kalo kita kembali ke masa silam, di saat pertama kali para pendakwah Islam  datang ke Indonesia, ternyata ada beberapa  teori yang berkembang, siapa sebenarnya yang pertama kali menyebarkan Islam di nusantara. Ada yang mengatakan pedagang dari Gujaratlah yang menjadi pelopor dakwah Islam di tanah air, ada juga yang berkata  orang Arab asli. Menarik,  ternyata ada juga pendapat yang mengatakan, sebenarnya orang TiongHoa yang pertama kali mendakwahkan Islam di Indonesia.

Kalo saja teori yang terakhir ini benar, maka Ustad Felix, Ustad Syafii Antonio dan Ustad Anton Medan adalah penyambung tali sejarah yang sempat hilang....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun