Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Udah Gendut Botak Lagi: Masalah Klasik Warga Dubai...

5 September 2012   17:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13468660711946980788

[caption id="attachment_204141" align="aligncenter" width="576" caption="Perhatikan foto ini dengan seksama. Dok Pribadi"][/caption] Pernah enggak lihat orang gendut plus botak?, Kalo lihat orang gendut sih sering tapi kalo gendut plus botak kayaknya enggak deh, penasaran pengen lihat yang kayak beginian?, Cobain  maen-maen ke Dubai saya jamin dalam waktu yang singkat anda akan menyaksikan orang-orang gendut yang berseliweran. Mengapa mereka gendut?, Tentu saja karena banyak makan hihihi enggak mungkinlah  orang jadi gendut karena banyak membaca. Ternyata apabila kita sedikit jeli selain gendut mereka juga punya ciri yang lain yakni botak, tapi enggak botak semuanya, aneh kan?, yang botak hanya sebagian dari kepala, ada yang bilang ini karena air Dubai, di sini kalo masuk musim panas yang namanya air juga ikut panas. Saya pernah mengambil wudhu ketika mau sholat dhuhur, gile amir,  air kerannya panas banget, jadi aja wudhunya  agak gimana gitu. Air buat mandi juga panas. Di Dubai kamar mandinya enggak pake bak mandi semuanya pake model pancuran. Karena model pancuran , air yang panas itu langsung meluncur menuju kepala, inilah yang di sebut-sebut sebagai penyebab kebotakan. Bener enggak sih mandi pake air yang panas dapat membuat kepala jadi botak? hihihi kayaknya perlu di adakan penelitian deh. Untuk menghindari agar kepala tidak botak saya di beritahu oleh temen untuk tidak membiarkan  air yang panas langsung bersentuhan dengan kepala, kalo bisa di halangi dengan tangan atau pake apalah yang penting air jangan langsung kontak dengan kepala. Fenomena botak kepala di bagian tertentu ini sudah marak terjadi, beberapa rekan dari India juga mengalami masalah ini. Melihat maraknya orang  gendut plus botak maka peluang bisnis pun terbuka lebar. Obat-obat anti botak dan berbagai pusat kebugaran sibuk mengiklankan  diri di berbagai media. Malah ada sebuah klinik yang mengkhususkan diri bergelut dalam bidang penumbuhan rambut, di iklannya ada foto  seorang bapak berkepala botak sebelum dan  sesudah berobat ke klinik. Foto  pertama tampak kepala bapak itu masih botak sedangkan di gambar kedua  sudah terlihat beberapa helai rambut  tumbuh di kepalanya. Iklan yang berikutnya adalah tempat kebugaran, sampai  saat ini tempat fitnes  yang ngetop  masih di dominasi oleh FF, kalo anda maen ke Deira City Centre atau ke tempat-tempat perbelanjaan yang gede-gede di Dubai maka anda akan menemukan tempat fitnes ini. Lokasi  yang strategis serta sangat terbuka ( hanya di batasi dengan kaca sehingga orang luar pun dapat melihat dengan jelas siapa-siapa saja yang lagi berfitnes ria) membuat tempat   ini selalu ramai di kunjungi. Saya juga melihat ada cafe serta beberapa layar komputer yang menjadi fasilitas pelengkap, Pengelolanya sepertinya tahu betul bagaimana memanjakan konsumennya. Bertubuh gendut emang riskan, dokter Boyke malah berkata garis pinggang yang semakin melebar akan membuat si ''otong'' menjadi makin pendek. Ribetnya lagi orang-orang gendut susah untuk ''ngocek'' atau apa namanya karena itu masih menurut dokter Boyke orang gendut harus tahu gaya-gaya apakah yang cocok buat mereka ketika hendak melakukan ML. Kalo mereka tidak paham bukan kenikmatan yang di dapat oleh pasangannya bisa jadi pasangannya  akan sesek tergencet.( Saya melihat dokter Boyke berkata seperti itu di sebuah acara komedi metro TV). Kalo udah begini, masih mau jadi orang gendut, tapi gendut kan lambang kemakmuran, pilih mana mau gendut tapi rawan atau kurus tapi sehat?.. Selamat Malam...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun