Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Habib Rizik, Antum ke Mana?

21 Juni 2011   03:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:19 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kasus demi kasus yang menimpa tkw kita ternyata tidak membuat seorang habib rizik untuk bergerak,mungkinkah kasus tkw tidak menarik minat sang komandan fpi itu ? Apakah beliau hanya tertarik dengan kemaksiatan yang di lakukan oleh bangsa indonesia ? Tetapi ketika kezoliman di lakukan oleh bangsa arab beliau bungkam seribu bahasa ?

Kemana pasukan jihadmu yang gagah-gagah itu ? Yang selalu merazia setiap pedagang makanan ketika masuk bulan puasa ? Padahal di dubai sendiri pedagang makanan di bulan ramadhan tetap bisa berjualan dengan tenang ? Kemana laskar antum ketika ada tkw yang di perkosa di aniaya di negeri-negeri nenek moyang antum ?

Habib rizik saya tunggu gerakan antum berkaitan dengan maraknya kasus tkw di arab saudi .jika antum memang tidak bergerak berarti antum emang pilih-pilih kasus ? Atau antum merasa '' segan '' karena oknum pelaku penyiksa tkw itu berasal dari arab ? Em,ana yakin antum pernah baca sebuah keterangan yang berasal dari kangjeng nabi '' bahwa nabi sendiri tidak akan segan-segan menghukum fatimah putri beliau sendiri jika memang fatimah bersalah '' jadi tunggu apa lagi habib ?

Segera kerahkan laskarmu yang gagah-gagah itu ?berdemolah di depan deplu di depan menakertras atau sekalian di depan kedutaan saudi.

Tunjukan kepada kami jika antum juga care terhadap nasib anak bangsa yang karena miskin harus mencari sesuap nasi di negeri-negeri jauh.

salam tidak pilih-pilih...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun