Mohon tunggu...
Alifah Jasmine
Alifah Jasmine Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semanggi dari Tahun ke Tahun

24 Februari 2017   14:03 Diperbarui: 24 Februari 2017   14:07 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semanggi untuk saya bisa disebut sebagai rumah kedua. Mengapa? Karena saya akan menghabiskan sekitar 4 tahun dari hidup sana disini, di Semanggi. Ya, sebagai salah satu mahasiswi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, tentu hamper setiap hari saya menghabiskan waktu saya di kampus semanggi. Sebelum kuliah, saya jarang sekali pergi ataupun melewati semanggi. Saya tidak begitu tahu apa itu semanggi sampai sekarang saya berkuliah di kampus semanggi.

Saat mengikuti perkuliahan di semester pertama, saya ingat sekali salah satu dosen yang berkata “Kampus semanggi atma itu spesial dan menyimpan banyak sejarah. Tahu kenapa? Bisa dibilang, Atma Jaya (kampus semanggi) adalah satu-satunya kampus yang berada di pusat kota Jakarta. Berada di titik tengah pertemuan daerah-daerah di Jakarta. Dari mulai tragedi 1998, kampus ini dikepung oleh senjata. Kampus ini juga salah satu tempat diamankannya para korban dari peristiwa tersebut.” Sampai sekarang pun, setiap kali ada peristiwa besar yang terjadi di Jakarta, daerah semanggi ini merupakan salah satu daerah yang bisa dibilang “Tahan Banting”. Demo pengemudi taksi, aksi 212, dan beberapa persitiwa lainnya, sebagian besar pasti berimbas ke semanggi.

Nah, sebagai salah satu tempat saya menghabiskan waktu saya, saya tentu punya beberahpa harapan untuk semanggi. Saya sudah cukup puas dengan keadaan semanggi saat ini, pedagang kaki lima sudah mulai ditata (meskipun beberapa dari mereka masih ada yang “nakal”) tetapi saya senang karena trotoar di semanggi adalah salah satu trotoar yang cukup lebar untuk para pejalan kaki. 

Semanggi juga mempunyai satu pusat perbelanjaan yang cukup dikenal. Yaitu Plaza Semanggi. Dan karena semanggi juga dikelilingi oleh gedung perkantoran, Plaza Semanggi merupakan salah satu tujuan yang ramai dikunjungi oleh para pekerja kantoran pada saat makan siang. Ini lah salah satu hal yang harus diperbaiki di semanggi, kelancaran lalu lintas pada saat jam makan siang. Karena di sekitar jalan Jenderal Sudirman bisa mengalami kemacetan yang cukup panjang saat jam makan siang.

Hal selanjutnya yang harus diperbaiki dari semanggi adalah, Jembatan Penyebrangan di Halte Benhil. Beberapa pedagang asongan di atas jembatan itu harus benar-benar dibersihkan. Kenapa? Ya jelas karena mereka sangat mengganggu apalagi disaat jam sibuk. Orang-orang harus rela berjalan berdempetan karena sebagian jembatan tersebut diisi oleh pedagang asongan dan dagangan mereka. Sebagai salah satu pengguna bus TransJakarta, saya mau pedagang asongan tersebut diberi tempat yang lebih layak di sekitar semanggi untuk berjualan..

Selanjutnya adalah halte  bus yang terlalu sempit dan kecil. Karena pada saat jam sibuk, akan banyak orang-orang yang menunggu bis di halte tersebut. Jelas sekali bahwa halte bus di dekat halte bus TransJakarta Benhil tersebut terlalu kecil untuk jumlah orang yang menunggu bis. Beberapa pedagang kaki lima yang berada disekitar trotoar dan halte bus tersebut juga cukup mengganggu para pejalan kaki dan orang-orang yang menunggu bus di halte. Jadi saya harap, pemerintah akan mengambil tindakan tegas untuk para pedagang tersebut dan saya juga berharap agar para pedagang kaki lima tersebut sadar bahwa berjualan di tempat yang tidak semestinya akan sangat mengganggu.

Hal lainnya yang harus diperbaiki dari semanggi adalah, penerangan di saat hari sudah mulai gelap. Beberapa tempat di semanggi masih kurang pencahayaan. Hal itu tentu akan sangat berbahaya bila ada orang yang berniat jahat. Tempat yang terang pun akan lebih nyaman dibandingkan tempat dengan penerangan yang cenderung “remang-remang”. Karena biasanya para penjahat lebih mudah beraksi di tempat dengan pencahayaan yang kurang.

Tapi ada satu hal yang membuat saya kagum dengan semanggi. Yaitu kawasan simpang susun semanggi yang sedang dibangun oleh pemerintah DKI Jakarta. Setelah membaca beberapa artikel dan melihat desain simpang susun semanggi yang sedang dibangun membuat saya sangat kagum. Simpang susun semanggi ini dibangun demi mengurangi kemacetan di daerah semanggi sebagai salah satu daerah yang dilalui hampir semua orang di DKI Jakarta. Karena semanggi dianggap sebagai “titik temu” beberapa daerah di Jakarta.  Jembatan layang Semanggi ini akan terdiri dari dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lainnya untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M. Dan kabarnya,Simpang Susun Semanggi ini akan diresmikan pada 17 Agustus 2017 bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Indonesia.

Saya harap, dengan adanya Simpang Susun Semanggi ini, pemerintah juga akan mulai memperhatikan hal-hal lain di semanggi dan membuat Semanggi semakin nyaman untuk kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun