Mohon tunggu...
Alief El_Ichwan
Alief El_Ichwan Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis

mantan wartawanI Penulis LepasI Menulis artikel-cerpen-puisi-perjalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjelajahi Trans Celebes dengan Sepeda (2)

30 Maret 2017   09:18 Diperbarui: 30 Maret 2017   18:00 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada perasaan bergetar dan nyali agak ciut. Betapa tidak? Demi melihat perjalanan menggowes kali ini, saya harus melalui pegunungan dan lembah yang dalam dengan hutan yang nampak masih perawan. Seturut saya bukanlah punya latar belakang dari komunitas pencinta alam dan penempuh rimba. Pengalaman gowes seperti ini, pernah saya rasakan saat Trans Sumatra dan Kalimantan. Tapi waktu itu, tak sendirian seperti sekarang.

Suasana rimba ini, sudah saya rasakan ketika ke luar Manado arah Tomohon dan Tondano. Sedangkan selepas danau Tondano, jalan memang datar. Namun disebelah kanan gugusan pegunungan, yang menyeruak pada bidang kawasan landai layaknya sebuah dinding batu.

Meski rute menyusuri pantai, namun tetap aroma hutan terasa karena jalan dibuat di kaki pegunungan. Hingga saat gowes di sisi kiri terlihat tebing yang tinggi dengan di atasnya pepohonan, sedang di sisi kanan lembah yang dalam.

Jalur Trans Sulawesi yang sedang diperbaiki
Jalur Trans Sulawesi yang sedang diperbaiki
Jalur yang saya tempuh merupakan jalan Trans Sulawesi sebelah Utara. Dari sejumlah informasi, rute ini agak datar ketimbang jalur selatan. Kota kecamatan berikutnya yang dilalui Kawengkoan, Tumpaan dan Amurang. Mengingat agak sulit mengucapkannya saat bertanya, saya hanya menanyakan arah Kotamobagu tapi saya tak akan ke kota ini. Namun mengucapkan nama kota ini pun, beberapa kali salah eja. Terlebih rasanya orang Sulawesi berbicara begitu cepat, hingga sulit disimak ketika menjawab.

Gowes kali ini, saya tak mengejar kota seperti saat gowes Trans Andalas, karena kebanyakan kota kecil setingkat kecamatan. Sedang memutuskan tempat pembehentian untuk istirahat dan menginap hanya berdasarkan intusi semata. Hingga destinasi kedua, saya putuskan di sebuah rumah makan di pinggir pantai di Tenga.

Benar saja! Intusi saya tak keliru. Saat menunggu pesanan ikan bakar, hujan turun dengan deras disertai angin kencang. Akhirnya, saya putuskan untuk bermalam di rumah makan. Terlebih hari telah menjelang sore. Pemiliknya pun, mengijinkan. Jadilah malam ini, saya tidur di atas kursi panjang di luar bagian rumah makan dengan lantai pasir. Tidur cukup terlelap ditemani dengan simponi deburan ombak.

Esok harinya, sebelum pemilik warung bangun. Saya sempat membuat teh dan mie rebus. Mengingat saya kurang suka masakan dengan menu ikan. Apalagi meski dekat laut, harga ikan bakar setelapak tangan dan cah kangkung yang lebih banyak batangnya, dihargai Rp 35 ribu.

Masih menyisir pantai, jalanan begitu lenggang. Hanya sesekali kendaraan melintas. Jalanan turun naik dan mengikuti lekuk pulau. Saat jalan menanjak bibir pantai jauh berada di bawahnya. Pemandangannya berupa lekuk bibir pantai dengan laut biru serta garis cakwala nampak elok. Sinar matahari mempetegas pesonanya.

Namun resikonya, udara begitu cepat terasa panas. Belum jam 9 namun peluh sudah terasa membasahi tubuh. Bidon tempat air segera cepat habis, hingga harus segera diisi dengan membeli minuman kemasan ke warung namun tak sulit didapat.

Dari Masjid ke Masjid

Mengikuti jalan dengan alur lekuk pulau, terasa lebih jauh. Maka saya memutuskan berhenti menempuh perjalanan lebih dari 80 km lebih. Ketika melihat ada tempat wisata pantai Molosing di kota kecamatan Lolak, saya putuskan untuk memasukinya. Siapa tahu ada tempat untuk menginap. Namun tak ada yang layak bisa dijadikan tempat istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun