Mohon tunggu...
Alia Fathiyah
Alia Fathiyah Mohon Tunggu... Freelancer - A mom of 3- Writerpreneur, Getpost.id- IG: @aliafathiyah Twitter : @aalsya - Email: alsyacomm@gmail.com - visit : https://www.aliaef.com - Youtube: VLOG AAL

A mom of 3- Writerpreneur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pada Akhirnya!

26 Oktober 2018   17:09 Diperbarui: 26 Oktober 2018   18:23 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.45. Matahari mulai bergeser, dia memberikan bulan untuk menggantikan tugasnya. Aku mulai memperhatikan tingkah polah para rombongan yang memberikan kepercayaan kepadaku untuk menjadi tour leader.

Masih menunggu kedatangan Fred, aku mulai melihat kondisi masing-masing dari mereka.  Mereka terlihat resah, tapi tidak terlalu panik, mungkin belum, tapi semoga tidak.

Sambil menunggu kedatangan penjaga hutan dengan motornya, aku mencoba mencari Fred lewat priwitan yang disiulkan. Rencananya, aku akan meminta Her dibawa lebih dulu dengan motor melihat  kondisinya yang kelelahan. Aku khawatir dia bisa kena serangan jantung, paling tidak Her bisa beristirahat lebih dulu. Toh dia orang kampung sana yang mengerti lokasi dan nggak masalah jika telat kembali ke penginapan.

Aku berhasil menemukan Fred yang sedang berjalan tertatih tatih. Lalu aku memegangnya sambil berjalan pelan, meski Fred terlihat lelah, tapi aku salut dengan semangat Fred itu. Her telah dibawa oleh penjaga pintu konservasi. Waktu masih sekitar 1 jam 45 menit lagi menunggu kedatangan mobil jemputan. Aku meminta mereka menunggu di dalam bus karena hari sudah mulai gelap.

Aku mencoba menenangkan mereka, terutama Kanaya yang sudah mulai terlihat cemas. Kevin terlihat dibujuk Lukman dan Prita agar tetap tenang sehingga asmanya tidak kambuh.

Aku mencoba berbicara pelan-pelan ke mereka soal kondisi yang sedang terjadi serta rencanaku untuk menyelamatkan mereka satu persatu. Aku juga meminta Lukman untuk terus menghidupkan senter ponselnya, lalu  menawarkan mereka makanan yang  masih tersisa dua box. Prita menawarkan ke Kevin, tapi anak ringkih itu menolak. Dia terlihat mulai kesusahan mengatur nafasnya yang sesak. Prita mengoleskan balsem di dada Kevin dan menyodorkan makanan cemilan ke Kevin.

Belum juga mobil tiba, motor untuk mengangkut satu orang datang lagi. Lalu aku meminta Fred untuk ikut. Meski sudah sepuh, aku yakin Fred bisa menerima keadaan tersebut, bahkan mungkin dia excited bisa lebih explorasi hutan.

Satu jam telah berlalu, Her dan Fred sudah diangkut. Aku memandangi mereka satu persatu. Sambil menunggu mobil datang, aku meminta Anggi, Kanaya, Lukman, Prita dan Kevin ikut mobil sampai penginapan. Aku bersyukur banyak teman yang siap membantu untuk menjaga ke empat tamuku sesampai di penginapan dengan nyaman. Aku juga meminta maaf lantaran tidak bisa mengantar mereka sampai ke penginapan, dan mereka juga mengerti serta paham kondisinya.

Aku juga lumayan diuntungkan dengan tubuh Kevin yang kurus dan kecil, tidak sesuai dengan usianya 8 tahun. Sepertinya penyakit asma membuatnya sulit untuk tumbuh besar dan gemuk. Lantaran itulah, Kevin bisa dipangku Prita selama berada di mobil, bahkan mungkin sekalian ditidurkan agar tenang.

Penjaga hutan telah datang, tapi mobil akan datang lagi dalam hitungan menit. Aku meminta penjaga hutan untuk menunggu sampai mobil datang.  Setelah semua masuk ke dalam mobil, aku dan penjaga hutan juga langsung pergi menuju pondok.

Penjaga hutan sudah sangat hafal seluk beluk hutan tersebut, jalanan yang aman dari jurang dan hewan buas. Keesokan paginya, aku, Fred dan Her akan minta dijemput ke penginapan oleh sopir yang semalam menjemput rombongan yang lain. And everybody happy

Alia Fathiyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun