Mohon tunggu...
Sary Hadimuda
Sary Hadimuda Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang hamba Allah yang sedang memantaskan diri menjadi pendidik

Sedang belajar membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Perempuan Nyinyir

11 April 2015   22:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14287658071091265137

[caption id="attachment_377982" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi: ginte.wordpress.com"][/caption]

Ialah aku
Bukan perempuan nyinyir
Apalagi nenek sihir
Diantara terumbu karang aku berkarir
Kadang menjelma jadi kurir
Ibarat kota, rumahku paling di pinggir
Semua tahu berlantai pasir

Aku bukan perempuan nyinyir
Bukan pula penyuka debat kusir
Bila memakai gincu, aku sering ditaksir
Paling sering sama si abang sopir
Meski orang-orang menyindir
Aku tetap saja cengar-cengir

Aku bukan perempuan nyinyir
Apalagi nenek sihir
Hobiku melukis bermedia pasir
Berharap suatu hari dapat mengubah takdir
*********************
Catatan: Terinspirasi dari rumah warga di Tanjung Kasuari Kota Sorong yang saya lihat dua tahun lalu. Semoga telah berlantai ubin
Salam hangat dari kota Sorong Papua Barat
Minggu 12 April 2015

00.45 am

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun