Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Mendorong Startup Domestik Melalui Talenta Digital

11 Agustus 2019   11:54 Diperbarui: 11 Agustus 2019   12:05 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Talenta Digital (Sumber: taskreports.com)

Pada Meil lalu, perusahaan rintisan berbasis internasional di San Fransisco, Amerika Serikat, yakni Global Startup Ecosystem Report (GSER) telah membuat sebuah laporan riset.

Laporan riset tersebut menjelaskan bahwa wilayah Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia berada di posisi ke-33 sebagai kota dengan ekosistem startup potensial.

Perusahaan rintisan atau startup Indonesia masih belum banyak yang dapat bersaing di pasar global lantaran akses terbatas. Sangat disayangkan justru lebih banyak startup asing yang masuk dalam pasar domestik.

Ekosistem startup Indonesia mayoritas berada di tahap challenging atau sebatas penantang kuat. Padahal, Indonesia semestinya sudah berada di tahap attraction dimana startup tersebut mampu merangkul semua ekosistem.

Misalnya seperti mampu mengajak para pemangku kekuasaan agar mau melakukan investasi terhadap perusahaan rintisan yang sedang dikembangkan.

Mungkin Indonesia bisa sedikit berbangga terhadap perkembangan Gojek dan Traveloka. Gojek tengah melakukan ekspansi ke Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Sementara Traveloka juga telah tersedia disana serta di Malaysia.

Pemerintah Indonesia mesti fokus terhadap keterkaitan global dalam mendorong startup domestik menuju pasar global. Salah satu sektor unggulan milik Indonesia yakni melalui industri fintech.

Mengingat jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, penggunaan fintech secara massal akan mendorong perekonomian Indonesia. Akan tetapi, pertumbuhan startup dalam negeri sering menemui hambatan.

Investasi yang belum maksimal dimana salah satu penyebabnya adalah akses ke pasar global terbatas. Disini, peran pemerintah dibutuhkan dalam mengupayakan perusahaan rintisan dalam negeri agar dapat menarik minat investor asing.

Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) juga menyarankan kepada pemerintah agar terus mengembangkan kurikulum khusus yang mampu menciptakan para talenta digital.

Para talenta digital kelak diharapkan mampu melakukan beragam inovasi dalam mengembangkan perusahaan rintisan atau startup dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun