Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dampak Penggunaan VPN Pasca Pembatasan Media Sosial

27 Mei 2019   11:31 Diperbarui: 27 Mei 2019   11:32 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: idntimes.com

Aplikasi Virtual Private Network (VPN) banyak diunduh oleh netizen agar tetap tersambung dengan media sosial mereka pada minggu lalu. Pasca pencabutan pembatasan penggunaan media sosial, Kemkominfo menghimbau kepada warganet untuk meng-uninstall aplikasi VPN agar terhindar dari aktivitas pemantauan, pengumpulan, hingga peretasan terhadap data pribadi oleh pihak asing.

Menurut pengamat keamanan siber, penggunaan VPN meningkatkan resiko seperti pencurian data dan masuknya malware. Terlebih lagi VPN yang diunduh secara gratis akan semakin meningkatkan resiko yang ada.

Apabila VPN digunakan dalam jangka panjang, dikhawatirkan profil pribadi akan diketahui oleh pihak asing. Seperti penulis yang menyukai suatu olahraga atau kecondongan terhadap suatu politik akan dengan mudah dipantau dan diawasi oleh seseorang. Sehingga sewaktu -- waktu profil pribadi ini dapat disalahgunakan.

Lalu bagaimana sistem kerja VPN pada jaringan internet kita? Hampir sama dengan ketika kita mengirimkan pesan melalui WhatsApp dari Indonesia menuju server pusat WhatsApp. Maka ketika pesan telah berada di server pusat, apa yang telah dikirim dapat diketahui oleh pihak setempat.

Yang menjadi topik pembahasan penulis kali ini adalah bagaimana dampak yang ditimbulkan pasca pencabutan terhadap pembatasan penggunaan media sosial pekan lalu terkhusus dalam penggunaan VPN.

Ancaman yang ditimbulkan tertuju kepada kaum pemuda terkhusus remaja Indonesia. Mengapa demikian? Baik tua maupun muda, di era serba kecanggihan teknologi saat ini semuanya selalu menggunakan akses internet termasuk para kaum remaja ini.

Berawal dari akses media sosial yang terhambat berdampak kepada penurunan moral penerus bangsa. Mereka yang merasa terusik dengan pembatasan penggunaan media sosial akan mencari cara agar tetap tersambung dengan media sosial.

Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan VPN. Darimana mereka mengetahui aplikasi VPN menjadi solusi untuk mengatasi problem yang sedang dihadapi? Tidak lain dengan bantuan teknologi dan kemudahan dalam mengakses informasi di dunia maya. Dengan aplikasi VPN, akses internet menjadi bebas tanpa batasan.

Padahal di Indonesia terdapat istilah yang dikenal dengan 'Internet Positif'. Internet Positif adalah istilah yang biasa digunakan untuk memberi nama terhadap aktivitas pemblokiran website yang dianggap tidak layak muat oleh pemerintah di Indonesia.

Alasan pemerintah dalam hal ini Kemkominfo membuat aturan pembatasan akses ke website 'terlarang' dikarenakan website tersebut mengandung unsur pornografi, judi, phising, SARA, maupun proxy. Istilah ini muncul sebagai halaman peringatan agar netizen tidak memasuki website lebih lanjut dengan alasan keamanan.

Kerawanan terhadap pornografi menjadi atensi khusus. Setelah remaja Indonesia mengenal VPN maka akses pornografi menjadi lebih mudah ketimbang sebelumnya. Kejahatan yang kerap terjadi di Indonesia salah satunya adalah tindak asusila. Penurunan moral dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap sosial membuat masyarakat berprilaku diluar batas kemanusiaan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun