Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Bukan Zombie (Part 1 of 3)

22 April 2017   18:49 Diperbarui: 23 April 2017   04:00 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: http://www.danklumper.com

Aku melihat dari loteng atap rumahku. 

Anak-anak seusiaku bermain dengan begitu riangnya.

Tertawa dengan lepas, membiarkan tubuh mereka penuh dengan keringat.

Kadang aku ingin melakukan hal itu dengan anak-anak yang lain. Tapi aku mengurungkan hal itu, karena jelas aku tidak akan bisa melakukan hal normal semacam itu

Karena aku... berbeda.



Ya... dan berbeda itu sungguh menyakitkan jika engkau tahu...

***

Mom dan Dad sudah mengatur jadwal pertemuanku pada akhir pekan ini. Aku sudah tidak sabar untuk segera keluar dari rumah dan berkumpul dengan orang lain yang sama sepertiku. Setidaknya kami bisa saling berbagi keluh, bersumpah serapah atas penyakit yang menyerang kami ini dan saling menguatkan satu sama lain.

Namaku Max... usiaku 9 tahun. Kata Mommy, aku adalah anak yang kuat. Tidak banyak anak yang sekuat diriku, bahkan dia mengatakan bahwa aku sangat dewasa bila dibandingkan usiaku yang masih sangat muda ini. Bagaimana tidak, aku yang terlahir berbeda ini selalu diajarkan untuk menerima dan memaafkan orang lain. Pandangan mata yang merendahkan, sikap orang-orang yang ketakutan saat melihatku, sudah menjadi hal yang biasa bagiku. Tapi Mom, selalu mengatakan bahwa kita harus memahami orang lain bukan orang lain yang harus memahami kita. "Kita ini berbeda, jadi kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mau menerima kondisi kita..." kata Mommy yang selalu kuingat.

Sebenarnya selama seminggu ini aku merasa bosan berada di rumah terus-menerus. Tapi walaupun bosan, aku tetap memilih tidak keluar rumah. Karena ketika aku keluar rumah, orang akan menganggapku sebagai sosok yang aneh dan menakutkan. Kalian pernah melihat zombie di dalam film? Pernah membayangkan sosoknya semenyeramkan apa? Dan aku yakin kalian pasti berlari tunggang langgang saat melihatnya. 

Aku terlahir mengidap penyakit yang mandibulofacial dysostosis atau lebih dikenal dengan Sindrom Treacher Collins. Namanya yang rumit, sudah tertancap di luar kepalaku, karena sudah semenjak kecil Mom dan Dad menjelaskan penyakit ini saat aku bertanya mengapa aku berbeda. Penyakit ini adalah penyakit yang langka, jadi akan jarang kau temui orang-orang semacam diriku ini. Karena penyakit inilah, wajahku nampak seperti zombie yang menakutkan. Aku susah menjelaskannya seperti apa - kau coba googling sendiri saja tentang sindrom ini atau jika kau malas bayangkan saja wajah zombie di film-film yang pernah kau tonton. Bahkan sebenarnya kalau boleh jujur, wajahku lebih menakutkan dari sosok zombie itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun