Mohon tunggu...
Olahraga Pilihan

Lebih Dekat dengan Putri Pemandu Sorak Indonesia, Silvia Windy

9 April 2019   20:49 Diperbarui: 14 April 2019   00:46 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/pyramidscheerleading

Siapa yang tidak tahu dengan salah satu kegiatan pemandu sorak atau biasanya disapa akrab dengan cheerleaders? Pemandu sorak pertama kali ditemukan oleh seorang pria bernama Johnny Campbell, beliau adalah mahasiswa dari University of Minnesota. Di tahun 1898, terdapat pertandingan Football bernama Ivy League di kampusnya. 

Johnny Campbell melompat dari tempat duduknya, menuju lapangan dan mulai memimpin dan sukses mengendalikan semangat kerumunan. Johnny Campbell dianggap sebagai atlet pemandu sorak pertama di dunia, dan ya pemandu sorak pertama kali ditemukan oleh seorang laki-laki. 

Di Indonesia, meskipun sudah dianggap sebagai olahraga resmi dan akan dilombakan saat Olympic nanti. Olahraga ekstrem ini masih belum menjadi salah satu bagian dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) karena belum mencapai target jumlah provinsi yang mempunyai cabang olahraga cheerleading di Indonesia. 

Kegiatan yang dianggap hanya "cuma angkat-angkat" dan "bersorak sorai doang" ini saja, ternyata juga mempunyai tingkat kesulitan juga loh. Dimana kita membutuhkan setidaknya 4 orang dalam satu stunt, 2 bases, 1 back dan 1 flyer. sering ditemukan juga, 1 stunt berisi 5 orang, 1 orang lagi yang bertugas sebagai front. 

Perbedaan tugas nya apa saja sih? Ya sebagaimana kita tahu, bases mempunyai tugas untuk selalu menjadi tapakan kaki flyer, sedangkan back biasanya selalu menjaga keseimbangan belakang flyer ketika sedang diangkat, dan mengarahkan flyer menuju tapakan bases. Front biasa bertugas untuk menjaga keseimbangan tapakan kaki flyers supaya nyaman ketika sedang diangkat. Kebayangkan ribetnya bagaimana?

silviawindyflyer
silviawindyflyer
Nah, sahabat kompasiana, setelah bertemu dan berdiskusi tentang apa itu cheerleading, saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi cerita bersama kak Silvia Windy. Siapa sih beliau? Silvia Windy, adalah founder dari Royal Cheer Club Indonesia. 

Silvia Windy mulai merintis kegiatan pemandu sorak ini sejak tahun 2003, dan mulai dari 2007, beliau sudah aktif melatih pada beberapa sekolah, dan ditahun yang sama wanita yang akrab disapa Silvi ini sudah mengikuti ajang kompetisi cheerleaders ternama di Jepang yaitu Cheerleading Asia-International Open Championship (CAIOC). 

Pada tahun 2010, wanita kelahiran tahun 1987 ini terpilih menjadi pelatih terbaik oleh Indonesia Cheerleading Community. Di tahun 2011, Silvi terpilih untuk melatih tim pemandu sorak di Jepang di Perkemahan Musim Panas (Summer Camp). Dan di tahun 2013, beliau kembali mengikuti pertandingan CAIOC di Jepang, dan berkompetisi di World Dance Sport di Kaohsiung. Wah, prestasi yang sangat membanggakan yah! Benar-benar putri kebanggaan pemandu sorak Indonesia ya! 

instagram/silviamensink
instagram/silviamensink
"Cheerleading di Indonesia sekarang sudah banyak berkembang dibanding saat aku pertama kali nge-cheers. Bahkan sudah masuk 10 besar tingkat dunia. Tapi, masih banyak orang yang masih berpikiran sempit dan melarang kegiatan ini karena kostum yang sedikit terbuka, padahal kalau dipikir lagi ya sama saja seperti olahraga renang, kita tidak bisa kan berenang jika pake baju tertutup banget. Dalam cheerleading, standart kostum juga ada, mengapa? Supaya tidak mengganggu gerakan tubuh dan tidak membahayakan diri serta partner yang lain," Pendapat kak Silvi ketika penulis berkesempatan bertanya-tanya tentang perkembangan cheerleading di Indonesia. Tuturnya, wanita yang sudah dua kali menjadi juri di SOPU (Sport Olympiad President University) ini, sangat tidak setuju dengan pendapat khalayak banyak mengenai cheerleading hanya diikuti oleh kaum hawa saja, menurut beliau butuhnya tenaga laki-laki dalam cheerleading sangat besar, untuk membuat pyramid contohnya. 

instagram/royalcheer_id
instagram/royalcheer_id
Royal Cheer Club sendiri berdiri sebagai klub yang ingin menumbuh kembangkan Cheerleader di Indonesia, Royal Cheer Club selalu fokus dalam pengembangan potensi para anggota, dan untuk menjadikan Royal Cheer Club tetap eksis maka Royal Cheer Club tercatat di bawah naungan Indonesia Cheerleading Asociation (ICA) dan merupakan satu-satunya Cheer Club di Jakarta yang berada di bawah naungan ICA. Dimana ICA adalah asosiasi yang berdiri pada tahun 2007 dan satu-satunya asosiasi Cheerleading yang diakui di Indonesia. Dan ICA merupakan wakil cheerleading Indonesia di International Cheer Union (ICU, Badan Dunia Cheer). 

Royal Cheer Club sudah mempunyai lebih dari 5 tim sekolah, yaitu : 1. OTWO (SMP 11 Jakarta) 2. PLCS (SMP Pangudi Luhur Jakarta) 3. KGB (SDN Lebak Bulus) 4. Rays (SMP 182 Jakarta) 5. Athena (SMP Mardi Waluya Cibinong)   6. PL SD (SD Pangudi Luhur Jakarta) 7. Cheevas (SMA 78 Jakarta) 8. TAR-Q (SMA Tarakanita  Jakarta) 9. Fire (SMA PGRI Bekasi) dan 1 international school yakni JIS (Jakarta Intercultural School).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun