Mohon tunggu...
Pallu Aritt
Pallu Aritt Mohon Tunggu... -

No Body Perfect

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uang Itu Tidak Bisa Dimakan

31 Oktober 2011   16:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Uang hanyalah terbuat dari kertas dan sebagian kecil dari logam, bila uang itu kita kunyah untuk menghilangkan rasa lapar dijamin tidak mengenakan dan dijamin lagi menimbulkan penyakit.  Lantas kenapa orang berlomba-lomba menimbun kumpulan kertas-kertas yang hanya berfungsi menjadi alat transaksi.

Begitu kuatnya pesona kertas, hanya gara-gara kertas, banyak sekali orang dikerangkeng, mencuri, memeras bahkan membunuh, mengapa demikian? apakah hanya kertas itu tidak ada lantas tidak makan, saya rasa tidak. Negara kita yang memiliki lahan yang subur seperti yang diilustrasikan oleh Koes Plus tongkat kayu dan batupun menjadi taman,  semakin rusak kesuburannya dan semakin berkurang luasnya hanya karena ulah tangan manusia untuk mengumpulkan kertas-kertas yang dipermak  se apik mungkin.

Hanya gara-gara kertas pula, rakyat kecil menjerit, semakin termarginal karena hutan yang dulu rimbun menjadi tempat berpijak  kini menjadi botak seperti kepala sang diktator itu yangkemudian hanya tumbuh dengan jarang. Hanya karena kertas, hamparan sawah yang dulu selalu menari disaat menyambut angin, kini berubah menjadi pemandangan memilukan, tempat penipuan, perjudian dan perzinahan.

Yakinlah, bila suatu saat pohon tidak lagi tumbuh, air enggan mengalir, manusia akan menyadari bahwa uang itu tidak bisa dimakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun