Mohon tunggu...
Aldi Mario
Aldi Mario Mohon Tunggu... -

Orang Bebas yang Suka Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Orang Ngasih Bunga ke Ahok Dicibir, Biasa Aja Keles...

27 April 2017   04:40 Diperbarui: 28 April 2017   00:00 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polarisasi pendukung Ahok – Djarot dengan pendukung Anies – Sandi belum sepenuhnya cair. Di social media, masih terjadi aksi saling cemooh. Paling anyar, gegara karangan bunga.

Berbagai media arus utama melaporkan, para pendukung Ahok - Djarot ada yang terang-terangan mengaku masih belom bisa move on. Mereka secara bergelombang mengirimkan karangan bunga ke Balai Kota DKI. Berbagai kalimat mereka rangkai di ratusan papan bunga yang dipajang rapi di komplek Balai Kota. Intinya, mereka menyemangati menyatakan kecintaannya pada pasasangan Ahok – Djarot yang baru saja dikalahkan Anies – Sandi di Pilkada DKI.

Hampir seminggu setelah coblosan Pilkada DKI, banyak pendukung Ahok – Djarot yang masih berat hati menerima kenyataan jagoannya kalah di Pilkada. Apalagi Ahok yang Sudah kalah, eh masih menjalani siding lagi terkait tuduhan penistaan agama di pengadilan.

Dalam perkara di pengadilan, semakin jelas dakwaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok lemah. Faktanya, Ahok Cuma dijerat tuntutan hukuman percobaan oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Ironinya, sebagai gubernur DKI yang baru akan menyelesaikan tugas pada bulan Oktober 2017, Ahok masih harus melayani orang-orang Jakarta yang dalam pilkada kemarin lebih banyak yang tidak memilih dia. Mereka yang tidak memilih Ahok, sesungguhnya termasuk dalam kelompok mayoritas yang mengaku puas dengan kinerja Ahok memimpin Jakarta.  Berbagai hasil survey hingga menjelang pilkada kemarin, kepuasan atas kinerja Ahok – Djarot lebih dari 74 persen.

Bagi pendukung Ahok, idolanya ini dinilai telah menerima perlakuan yang tidak fair. Dia difitnah dalam dugaan kasus penodaan agama. Juga dikuyo-kuyo dengan isu agama yang menggunakan ayat dan mayat dalam pilkada lalu. Sekalipun isu coba digeser dengan isu sembako dan tiko, namun kalangan Ahok dan banyak orang tak bisa menafikan fakta kuatnya isu ayat dan mayat yang dimainkan pendukung Anies.

Bisa jadi situasi inilah yang mendorong rasa solidaritas masyarakat Jakarta pendukung Ahok yang mengirim papan bunga ke Balai Kota saat ini. Mereka bersimpati dengan perjalanan hidup Ahok yang dinilai telah berbuat banyak untuk kemajuan masyarakat di DKI.

Tindakan memberikan karangan bunga dalam jumlah banyak dengan tulisan penuh rasa simpati kepada gubernur dan wakil gubernur yang kalah di pilkada, rasanya baru kali ini terjadi di Indonesia. Makanya, reaksi yang muncul juga cukup massif, terutama di media social. Tidak hanya warga Jakarta, tetapi juga oleh sebagian warga Indonesia di daerah lain.

Mereka yang teridentifikasi sebagai pendukung Anies – Sandi menulis kalimat-kalimat bernada nyinyir atas ekspresi yang diperlihatkan pendukung Ahok – Djarot. Mereka juga mencemooh dengan berbagai kalimat yang ditulis di media social.

Bahkan, ketika Jakarta diguyur hujan dan sebagian papan bunga jatuh akibat angin, makin banyak pendukung Anies – Sandi yang berfilosofi dengan jargon-jargon keagamaan lagi.

Jujur, reaksi yang ditunjukkan pendukung Anies – Sandi terhadap ulah pedukung Ahok – Djarot terlalu berlebihan. Apa yang salah jika menyampaikan rasa simpati lewat bunga? Justru idealnya memberikan applaus kepada para pendukung Ahok ini. Kenapa? Karena aksi mereka tidak merugikan siapapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun