Mohon tunggu...
Aldi Gozali
Aldi Gozali Mohon Tunggu... Akuntan - A lifelong learner

A true learner who loves to write about business, economics, and finance. | All the articles here are originally taken from https://aldigozali.com. Visit there for more articles. | Twitter: @aldigozali | Email: aldi.gozali@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dinamika Harga Emas dan Prospeknya di Tahun 2013

24 Februari 2013   10:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:47 4117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_245277" align="alignnone" width="619" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Sebagai alternatif investasi yang banyak diminati, emas nampaknya belum mampu menunjukkan 'kilaunya' di permulaan tahun ini. Sejak pembukaan tahun 2012 sampai tulisan ini dibuat, harga emas terus bergerak datar (flat) dan terkonsolidasi di kisaran yang sempit (grey area) yaitu antara US$1,600 dan US$1,780 per troy ons.

Seperti instrumen investasi pada umumnya, pergerakan harga emas selalu dipengaruhi berbagai faktor seperti keadaan ekonomi makro global (fundamental) dan rekam jejak (track record) atau riwayat perkembangannya yang tertuang dalam bentuk grafik (teknikal).

Outlook Emas di Tahun 2013

Secara fundamental, pasar emas memang sedang dibuat resah oleh sejumlah pemberitaan yang sepertinya kurang mendukung komoditi tersebut untuk tetap terus bergerak naik. Seperti rilis data dari Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC) misalnya, yang mengatakan adanya penurunan persentase permintaan (demand) dunia terhadap emas selama tahun 2012 (lihat grafik di bawah).

[caption id="" align="aligncenter" width="657" caption="Gambar 1. Sumber data: www.gold.org"]

Gambar 1. Sumber data: www.gold.org
Gambar 1. Sumber data: www.gold.org
[/caption] WGC, dan seperti yang tersaji dalam grafik di atas, menyebutkan bahwa jika dibandingkan tahun sebelumnya, permintaan emas selama tahun 2012 (berdasarkan tonase)---sudah termasuk keperluan investasi maupun perhiasan---turun sebanyak 4% ke level 4.405,5 ton, sedangkan untuk pasokannya (supply) terbilang tetap di level 4.453,1 ton.

Wajar jika pada akhirnya rilis data ini mengakibatkan keresahan di tengah masyarakat. Pelaku pasar yang sebagian besar memahami adanya kaitan hukum supply & demand (S&D) pada pergerakan harga emas, memandang turunnya permintaan emas---sementara pasokannya relatif tetap---akan membuat harga emas jatuh; sesuai dengan bunyi yang ada pada hukum S&D itu sendiri. Sentimen (pandangan) seperti itu tentu secara otomatis berdampak langsung pada perkembangan harga emas yang belakangan terus melemah ke kisaran US$1,580 per troy ons.

Selain itu, berkembangnya kabar terkait investor kelas kakap yang juga seorang bilioner, George Soros, bisa menambah kekhawatiran para pelaku pasar akan kelangsungan harga emas. Soros dikabarkan telah mengurangi kepemilikan sahamnya sebesar 55% di produk ETF (Exchange-Traded Fund) berbasis emas yang dikenal dengan nama SPDR GOLD TRUST.

Entah atas dasar pertimbangan apa beliau melakukan itu (menjual sahamnya di SPDR Gold Trust), yang jelas hal tersebut sedikit/banyak akan berpengaruh pada pergerakan harga emas yang sejatinya adalah bentuk/cerminan dari sikap pelaku pasar yang sarat unsur psikologis yang membuat mereka merespons berita berdasarkan rumor atau tidak secara akal sehat alias irasional.

Emas Masih Menjanjikan Lantas, apakah ini berarti tren naik (bullish trend) emas sudah berakhir? Rasanya masih ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan terkait hal ini.

Pertama dan masih terkait data dari WGC; meskipun dikatakan permintaan dunia terhadap emas berdasarkan tonasenya berkurang, namun berdasarkan nilai (value), permintaan emas di tahun 2012 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapai US$236.4 milyar atau 6% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Selaras dengan itu, WGC pun mencatat rata-rata harga emas pada kuartal IV (Q4) tahun 2012 mencapai US$1,721 per troy ons atau meningkat 1% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mana merupakan rekor harga rata-rata tertinggi. Ini berarti, sekalipun kapasitas permintaannya berkurang, emas masih tetap memiliki nilai (berharga) dan menjanjikan untuk dijadikan sarana investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun