Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada "JW" Dibalik Kemenangan Anies-Sandi

27 April 2017   00:46 Diperbarui: 27 April 2017   21:00 3212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada sutradara utama yang tidak disangka-sangka dibalik kemenangan Anies-Sandi. Sosok ini bukan Prabowo Subianto ataupun Sohibul Iman Presiden PKS. Sosok ini bahkan tidak terpikirkan sama sekali oleh masyarakat awam. Bahkan sebagian masyarakat menganggap sosok ini adalah "musuh"  Anies-Sandi karena kedekatannya dengan paslon incumbent Ahok-Djarot. Anda tentu sudah bisa menduga sosok dengan inisial "JW" ini. Anda pasti menganggap ini tulisan main-main semata, karena asli tidak mungkin. Baiklah, kalo anda tidak mau membaca sampai tuntas, ya sudah tak apa....nanti penasaran lho...hehe

Dalam teori konspirasi disebutkan bahwa penyebab utama suatu peristiwa politik adalah hasil persekongkolan rahasia dari sekumpulan orang atau organisasi. Pola umumnya adalah pihak pertama memicu terjadinya suatu peristiwa, namun dibuat seolah-olah pelakunya adalah pihak kedua . Dalam peristiwa politik kali ini Pihak Pertama adalah Gerindra,  PKS, dkk pendukung Anies-Sandi sedangkan Pihak kedua adalah PDIP, NASDEM, dkk pendukung Ahok-Djarot. 

JW membiarkan saja orang-orang menilainya berada di pihak kedua. JW tidak ambil pusing pendukung pihakpertama menyebutnya petugas partai, pro "asing dan aseng" dan sebagainya. Karena sebenarnya memang itu sudah di desain sedimikian rupa. Dengan teknik" serangan" itu  JW semakin aman, sebab pendukung kedua dengan demikian begitu memuja-mujanya.

Sejak kapan JW berubah dan merancang konspirasi tersebut. Dimulai sejak makin terdesaknya JW  oleh orang-orang disekelilingnya yang sengaja ditugaskan oleh sekumpulan orang yang mengantarkannya ke kursi kekuasaan. JW terdesak dan benar-benar merasa seperti "boneka", ini tidak boleh jadi.  Diam-diam JW menyusun strategi dan menjalin komunikasi dengan pihak pertama. Peristiwa-peristiwa tak terduga silih berganti tiba-tiba terjadi di negeri ini. Masih ingat pertemuan Jokowi dengan beberapa ketua partai? 

Oke, kita kembali ke Pilkada DKI 2017...

Anies di Pecat jadi Mendikbud

Kita mulai dari pemberhentian atau pakai bahasa kubu lawannya Anies-Sandi adalah- dipecat dari jabatan Mendikbud pada tanggal 27 Juli 2016. Alasan yang terus digaungkan-gaungkan alasan pemecatan Anies adalah mulai dari ingkarnya Anies dari intruksi Presiden agar para menteri tidak meninggalkan Jakarta dari tanggal 25-29 Juli 2016. Anies malah tanggal 26 berangkat ke Sulawesi Selatan menghadiri pembukaan Jumpa Bakti Gembira Palang Merah Remaja. Ini sangat aneh, masa seorang Anies yang sangat dekat dengan JW dan merupakan tim suksesnya tidak patuh atas intruksi JW? Inilah permainannya, Anies sengaja "dilepas." Bahkan agar tidak terlihat makin cantik permainannya Anies kemudia diserang tidak cakap dalam memimpin kemendikbu yang mengelola 240 trilyun dana pendidikan,  karena ternyata menkeu menemukan ada sekitar 23, 3 T kelebihan Tunjangan Guru alias fiktif, kemudian muncul data hanya 466 ribu ruang kelas yang baik dari 18 juta kelas di Indonesia, tidak tersalurkannya Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lain sebagainya. Dengan demikian, publik dibuat yakin 100% Anies pantas dipecat!

Cantik bukan? tapi anda lupa kok BPK diam saja. KPK kok anteng-anteng saja. Anies kok namanya tetap bersih sampai sekarang. Kedua, liat pengganti Anies? Apa latar belakangnya. Dari kubu mana? Ayo....seru kan? 

Ahok Putuskan Maju Lewat Jalur Partai Politik di DKI

Coba simak kembali perjalanan Ahok maju Pilkada DKI 2017. Ahok di anak emaskan seperti halnya JW dulu, bahkan hasil kerja JW di Jakarta "hilang" begitu saja menjadi semua hasil kerja Ahok. Ahok dicitrakan sebagai tokoh yang anti korupsi, pekerja keras, garang kepada anggota DPRD DKI, garang kepada kaum-kaum miskin yang dianggap "mengotori" Jakarta. Intinya Ahok lebih garang daripada JW. Lagi JW merasa di nomer duakan.  JW semakin mantab untuk berubah haluan. 

Namun JW adalah politikus ulung, JW memerankan diri seolah-oleh pelindung Ahok. Beking-nya Ahok. Ahok pun percaya dan sesumbar sambil menepuk dada, "beking saya pak JW! JW JW  mulai melakukan permainan cantiknya, satu persatu partai politik menyatakan mendukung Ahok, termasuk partai orang-orangnya JW! Dengan dukungan palsu ini Ahok seolah-olah dilempar tinggi-tinggi, dengan demikian Ahok pun percaya bakal menang di Pilkada DKI 2017. JW bahkan hampir bersorak, ketika tiba-tiba masuk kubu ketiga DEMOKRAT, dkk.  Dengan adanya tiga kontestan maka tentu akan ada putaran kedua, dan peta suara akan bisa dibaca jelas. Ketika hasil Putaran pertama diumumkan dan pasangan Ahok-Djarot unggul, JW tersenyum sambil berujar "mantab!" JW pun kembali memasukkan orang-orangnya ke kubu Ahok-Djarot. Dengan Demikian kubu Ahok-Djarot makin jumawa, bakal menang telak! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun