Di beranda kota angin berdesir
Di kedalaman janji sepi mengalir
Di jantung sepi sepasang mata menggigil
Ketika bisikan di antara lautan gelisah memangil
~
Setiap detik mimpi mimpi merayu
Di sana penipu menyaru Â
Menikung wajah wajah murung
Memelas bak bocah bocah kehilangan ibu
~
Kata kata yang monang matang adalah senjata
Menyambangi wajah murung dan mata mata berselimut mendung
Di tangannya janji bak puisi menebarkan harapan
Dan di matanya mimpi berjuta mata itu amat sederhana, dan ia lupa mata itu acap sembunyikan cahaya : kebohongan yang di bungkus semu kebenaran
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!