Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pendusta

17 Februari 2017   20:43 Diperbarui: 17 Februari 2017   20:51 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di beranda kota angin berdesir
Di kedalaman janji sepi mengalir
Di jantung sepi sepasang mata menggigil
Ketika bisikan di antara lautan gelisah memangil
~
Setiap detik mimpi mimpi merayu
Di sana penipu menyaru  
Menikung wajah wajah murung
Memelas bak bocah bocah kehilangan ibu
~
Kata kata yang monang matang adalah senjata
Menyambangi wajah murung dan mata mata berselimut mendung
Di tangannya janji bak puisi menebarkan harapan
Dan di matanya mimpi berjuta mata itu amat sederhana, dan ia lupa mata itu acap sembunyikan cahaya : kebohongan yang di bungkus semu kebenaran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun