Mohon tunggu...
Landung Agustino
Landung Agustino Mohon Tunggu... -

Simple, Sederhana, dan Apa adanya!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tenaga Pengajar di Daerah Terpencil

27 Agustus 2014   17:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:23 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

NAMA: Landung Agustino

JURUSAN: Psikologi

FAKULTAS: Ilmu Pendidikan

No.Reg : 112514 3058

Tenaga pengajar di Indonesia bisa dikatakan menjadi salah satu masalah yang belum bisa di selesaikan oleh pemerintah. Mulai dari kurangnya keterampilan seorang tenaga pengajar sampai kurangnya jumlah tenaga pengajar di Indonesia menjadi pokok bahasan yang sangat hangat di media ahir-akhir ini. Terlebih lagi tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil atau pelosok Indonesia. Kekurangan keterampilan dan jumlah tenaga pengajar ini di khawatirkan akan menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia itu sendiri.

Fenomena Kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil ini pun bukan baru-baru ini saja di ekspos di media, akan tetapi sudah sejak lama. Sebenarnya banyak hal yang menyebabkan kurangnya tenaga pengajar di daerah terpencil. Seperti salah satu contoh penyebabnya adalah kurangnya fasilitas di daerah terpencil tersebut lalu kurangnya apresiasi bagi para tenaga pengajar yang mengajar di daerah terpencil tersebut selanjutnya bisa dikarenakan biaya hidup di daerah tersebut terlalu tinggi dibandingkan daerah yang lain.

Bahkan karena penyebab-penyebab tersebut banyak tenaga pengajar yang seharusnya ditempatkan di daerah tersebut menolak dan memilih ditempatkan di daerah lain yang kondisinya lebih baik dari daerah tersebut. Hal seperti ini lah yang dikhawatirkan menghambat perkembangan dan pemerataan pendidikan di indonesia dan akan berdampak buruk bagi pelajar-pelajar di daerah-daerah terpencil atau pelosok.

Dan sesuatu yang sangat ironis lagi adalah kebanyakan tenaga pengajar di daerah-daerah terpenil dan pelosok di Indonesia adalah sukarelawan atau relawan baik dari daerah tersebut atau dari daerah lain yang masih peduli terhadap pendidikan di Indonesia. Bahkan tidak jarang sukarelawan tersebut berasal dari negara lain. Bahkan yang lebih ironis para relawa ini tidak mendapat sedikitpun “apresiasi” dari pemerintah.

Bentuk Lain

Kekurangan jumlah, keahlian, pengalaman, dan keterampilan oleh para tenaga pengajar menyebabkan makin terpuruknya pendidikan di Indonesia. Tak kalah pentingnya kekurangan sarana pembelajaran juga faktor yang sangat penting.

SARAN

Pemerintah seharusnya memberikan porsi yang sama baik dari sarana sampai tenaga pengajar di daerah – daerah terpencil atau daerah pelosok di Indonesia. Pemerintah juga harus menyosialisasikan kepada para calon pengajar bahwa sebagai tenaga pengajar bukan hanya untuk mendapatkan balas budi (gaji) tetapi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga para tenaga pengajar tersebut mau ditempatkan di daerah-daerah terpenci.

HARAPAN

Tenaga pengajar di Indonesia bisa merata di seluruh Indonesia dan mampu membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Serta meratanya sarana pendidikan dan informasi hingga ke daerah – daerah terpencil sehingga pendidikan di Indonesia tidak hanya dilihat dari daerah – daerah yang yang dijadikan percontohan oleh pemerintah tapi juga dapat dilihat dari daerah – daerah terpencil di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun