Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

TOK SENDOK dan hilangnya jenis pekerjaan

6 Juni 2017   09:08 Diperbarui: 6 Juni 2017   09:08 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar sendok dengan tok, dokumentasi pribadi

Setelah mengaduk kopi, kabiasaan saya adalah membersihkan sendok dan meletakkannya di atas gelas kopi. Malam itu tidak sengaja, mataku tertuju pada sendok dengan tulisan di ujung sendok, tertulis nama --seperti yang terlihat dalam foto.

Sembari bercanda saya memanggil teman-teman pemilik kedai dan bertanya "sendokmu kok unik?".

"Biasa aja mas, mana ada uniknya?" sambil mendekat pemilik kedai seperti ingin memastikan bahwa sendok tersebut sendok dapur biasa yang bisa didapatkan dimanapun juga. Jadi, menurut dia hal tersebut tidaklah unik.

"Lo ya unik ini, tahun 2017 sendok masih ada capnya kayak gini" saya tertawa menunjukkan tulisan dalam sendok tersebut, karena saya tahu nama yang tertera dalam sendok tersebut bukanlah nama teman pemilik kedai tersebut. Dia hanya tertawa terbahak dan tidak menjawab lagi dengan perkataaan.

Pekerjaan-pekerjaan dalam ingatan

Saya ingat betul sewaktu kecil dulu seringkali melihat pekerjaan-pekerjaan yang sekarang sudah sangat jarang sekali (kalau tidak mau dikatakan punah) ditemukan sekarang. Salah satunya adalah pekerjaan yang ditempat saya disebut tukang tok sendok. Tok sendokmerupakan penjaja jasa keliling yang menawarkan dari rumah ke rumah untuk memberikan petanda khusus untuk perangkat dapur, terutama sendok dan piring. Biasanya tukang tok sendok berkeliling dengan berjalan kaki dan membawa tas besar berisikan perlengkapan untuk beraksi memberikan ukiran tipis sampai cat pada perangkat dapur. Entah kapan tepatnya terakhir saya melihat seseorang keliling sambil berteriak "took sendok took piring" sambil berjalan gontai di gang-gang rumah.

Selain tok sendok,mungkin telah banyak sekali jenis pekerjaan yang sekarang jarang atau tidak lagi menampakkan diri. Penjaja jasa perbaikan payung, perbaikan perlengkapan dapur yang terbuat dari tembaga, perbaikan dan pembuatan kasur dari buah pohon kapuk, perbaikan atau sol sepatu, penjaja minyak tanah, tukang isi korek api dan banyak yang lainnya. Rata-rata pekerjaan tersebut menawarkan sebuah jasa. Pertanyaannya mengapa mereka sekarang jarang terlihat? Apakah memang jasa mereka tidak dibutuhkan lagi? Atau?

Tok sendok sebagai sebuah pekerjaan pemberian jasa

Jasa dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupannya sehari-hari, sehingga dalam pengertiannya jasa disebut sebagai sebuah aktivitas ekonomi. Jasa jelas tidak kasat mata, namun produksinya bisa saja berkaitan atau menghasilkan sebuah barang ataupun sama sekali tidak berkaitan dengan barang. Jasa juga seringkali berkaitan dengan barang-barang milik, namun jasa dibutuhkan atau diberikan bukan untuk kepentingan pengambilalihan sebuah kepemilikan.

Terkait jasa tok sendok, kita bisa melihat bahwa pekerjaan tersebut memenuhi kriteria apa yang disebut jasa/layanan diatas. Lebih khusus, tok sendokmerupakan sebuah jasa yang diberikan oleh seseorang kepada konsumen yang melibatkan barang milik konsumen (piring, sendok dan lainnya) namun tidak untuk dijual atau dibeli. Hasil dari perkerjaan tok sendokmemang kasat mata, yaitu sebuah bentuk tanda untuk membedakan kepemilikan barang (piring, sendok dan lainnya) konsumen jasa dengan orang lain, agar tidak tertukar. Biasanya tanda yang diberikan pada piring atau sendok berupa inisial nama atau jenis usaha (untuk warung atau catering).

Mengapa tok sendok menghilang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun