Masalah identik dengan kehidupan, masalah adalah bagian dari kehidupan itu sendiri, normal, alamiah. Jenis-jenis permasalahan inipun beragam, seberagamnya pola pikir manusia. Tingkat kesulitannyapun juga berbeda-beda berdasarkan karakter kepribadian masing-masing.
Ada kalanya ketika kita sedang menghadapi suatu permasalahan yang sangat berat, sampai mempengaruhi hati dan pikiran kita sedemikian rupa.
Nah, ada jargon yang pernah saya dengar mengenai hal ini di salah satu televisi swasta, seorang reporter mengatakan, kurang lebih,
"Hati boleh panas, namun kepala harus tetap dingin menghadapi permasalahan tawuran ini."
Saya kepikiran ketika mendengar pernyataan itu, logiskah pernyataan itu?
Kalau kita menghadapi suatu masalah, ada dua sikap yang biasanya diambil, fight or flight, hadapi atau lari. Okelah kita ambil fight.
Tentunya kita akan memikirkan apa yang jadi permasalahan, apa penyebabnya dan apa solusinya. Secara biologis otak akan bekerja lebih cepat dan lebih banyak. Aktivitas ini akan menaikkan suhu dalam kepala, sesuai dengan hukum biokimia, kenaikan suhu adalah efek dari naiknya reaksi-reaksi metabolisme.
So, kepala akan panas.
Bagaimana dengan hati?
Kata "hati" ini adalah salah satu misteri dalam dunia biologi, bisa "dianggap" tidak ada. Penjelasan yang pernah saya pelajari adalah bahwa otak adalah pusat pengendali mesin kehidupan manusia, dibantu oleh "akar-akarnya".