Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Deep Web, Web yang Ditakuti Penegak Hukum

14 November 2013   15:07 Diperbarui: 4 April 2017   17:08 31609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_301784" align="aligncenter" width="480" caption="Ilustrasi/ thenewsjunkie.com"][/caption]

Apakah teman-teman pembaca menyadari bahwa data-data online yang bisa kita akses melalui browser paling top dunia, Google, hanya sebesar 0,03% dari total data yang ada? Data yang bisa kita akses melalui browser populer hanya sebesar 17 Terabyte (TB) dari lebih 7500 TB data yang berada di dunia maya.

Deep Web, yang dikenal juga dengan sebutan Deep Net, Invisible Net, Under Net, Hidden Web dan Secret Web, saat ini menjadi objek yang ditelaah secara serius oleh penegak hukum, karena melalui sisi gelap dunia maya inilah para penjahat kelas dunia saling berkomunikasi dan berinteraksi.

[caption id="attachment_277986" align="aligncenter" width="336" caption="Eksplorasi Web @inventionmachine.com"]

13844117131961735792
13844117131961735792
[/caption]

Penjahat yang bermain di bisnis narkoba, porno, senjata ilegal, perdagangan manusia, pembunuh bayaran hingga terorisme. Singkatnya, segala jenis bisnis ilegal ada di sini.

Para penjahat menyukai web ini karena "kelebihan" Deep Web, yaitu anonimitas yang relatif sempurna. Sampai saat ini belum ada teknologi informasi khusus yang dapat melacak pengguna Deep Web.

Meskipun Deep Web ini jarang sekali diketahui oleh netizen biasa, namun Deep Web ini tidak membutuhkan peralatan khusus untuk mengaksesnya, bisa dikatakan semua bisa mengaksesnya dengan menggunakan software khusus seperti Tor.

Tor bukanlah mesin pencari sejenis Google, karena memang di dalam Deep Web tidak ada mesin pencari. Tor adalah web yang mengoleksi sebagian situs-situs yang terdapat di dalam Deep Web.

Situs-situs di dalam Deep Web memiliki nama domain yang sangat asing bagi netizen biasa, unik dan sangat sulit untuk diingat, misalnya SdddEEDOHIIDdddgmomionw.onion.Yup, tanpa .com. Biasanya situs-situs ini berakhiran onion.

Bagi teman-teman pembaca pemerhati teknologi informasi atau siapapun yang tertarik dan berkepentingan untuk kebaikan mengenai hal ini, bisa mengkaji lebih dalam di sumber data yang saya tautkan.

Namun berhati-hatilah, tidak sembarangan mengakses situs-situs yang riskan apalagi berinteraksi dan bertransaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun