Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Lukah Gilo" Seni Tradisi Rakyat Jambi

14 April 2012   18:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:36 4493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukah Gilo adalah sejenis permainan Jelangkung, yang merupakan permainan rakyat di daerah Semabu, Kabupaten Tebo Propinsi Jambi, hanya saja dalam permainan ini yang digunakan adalah "Lukah" semacam alat untuk menangkap ikan. Sama halnya juga dengan permainan Bambu Gila didaerah maluku, Pada  awalnya permainan ini digunakan untuk kebutuhan ritual, namun sekarang ini sudah menjadi bagian dari seni pertunjukan, dimana sudah mengandung unsur koreografi, sehingga sudah dimodernisir. Dalam rangka Hari Ulang Tahun Taman Mini Indonesia Indah yang ke-37, Lukah Gilo akan ditampilkan dianjungan Propinsi Jambi, tanggal 20 April 2012, guna untuk ikut memeriahkan Hut TMII. Seperti yang dikatakan Kepala Anjungan Jambi, Bayu Prakoso pada AntaraNews.com " "Kita menampilkan tari kreasi,yang diangkat dari seni budaya Jailangkung ala Jambi, yakni Lukah Gilo, dalam rangka sepekan perayaan HUT TMII yang dimulai sejak 15 April 2012." Tari Kreasi yang berbasis pada seni Tradisi rakyat Jambi "Lukah Gilo" ini koreografinya akan digarap oleh koreografer handal Propinsi Jambi, Eri Ergawan yang juga merupakan pimpinan Sanggar Tari "Sekintang dayo" sebuah sanggar tari yang terbilang produktif dan kreasinya sudah cukup dikenall dinusantara. Budaya tradisi Lukah Gilo ini adalah budaya khas jambi yang bisa dijumpai hampir disetiap kabupaten yang ada di Propinsi Jambi, namun masing-masing dengan nama dan sebutan yang berbeda-beda sesuai dengan alat yang digunakan, bagi yang enggunakan Lukah, maka akan disebutLukah Gilo, dan yang menggunakan Lesung, akan disebut Lesung Gilo, begitu juga bagi yang menggunakan Ambung, maka akan disebut Ambung Gilo, namn hakikat ritualnya tetaplah sama. Kekayaan budaya tradisi memang hendaklah terus terpelihara, karena kekayaan budaya adalah sesuatu yang tidak ternilai, yang akan terus diwariskan dari generasi ke generasi. namun ada juga seni tradisi yang bisa hilang begitu saja ditelan zaman, karena tidak lagi terpelihara. Berdasarkan tradisi aslinya, ritual Lukah Gilo ini tidak jarang membuat orang-orang yang mengikuti ikut kesurupan, namun pada seni tari kreasi baru yang akan ditampilkan di HUT TMII nanti bukanlah Lukah Gilo aslinya, tapi koreografi tari yang dikreasikan dari ritual Lukah Gilo, jadi tidak lagi berbau mistis. Sumber Berita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun