Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menepis Tuduhan PKI

8 Januari 2019   18:48 Diperbarui: 8 Januari 2019   18:50 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pembusukan terhadap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarno Putri, sudah berlangsung sejak lama. Megawati dianggap ancaman bagi berkembangnya faham dan pemikiran Bung Karno. Terutama oleh Orde Baru, sebagai rezim yang merampas Kekuasaan Bung Karno secara sistematis.

Entah apa dasarnya, sehingga Megawati dituduh sebagai PKI. Tapi anehnya, meskipun dituduh PKI, namun tidak pernah ditangkap. Menurut Megawati, kalau dia PKI, kok tetap bisa bisa tiga kali terpilih sebagai anggota DPR.Padahal, kata Mega, sangat sulit bagi seorang politisi untuk terpilih sebagai anggota DPR di era Orde Baru.

Dalam acara Megawati Bercerita di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (7/1/2019), Megawati sempat menyinggung soal tuduhan PKI yang menerpanya, dalam pernyataannya tersebut, sekaligus bentuk klarifikasi atas tuduhan itu,

"Lho kok saya dibilang PKI, gitu kan, nah kok sampai hari ini enggak ditangkap. PKI melulu, PKI, PKI (yang dipakai). Rakyat yang di bawah, rakyat yang masih belum terpelajar itu dipikir ngerti?" ujar Megawati.

Kalau dipikir-pikir, apa yang dikatakan Megawati benar adanya. Untuk menjadi Pejabat dan anggota Legislatif, akan ditelusuri jejak rekam dan keterkaitannya dengan Organisasi terlarang. Terlebih di era Orde Baru, tidak mudah lolos dari screening anggota organisasi terlarang.

Sementara, Megawati sendiri bukan cuma lolos sebagai anggota Legislatif, tapi Megawati pernah menjadi Wakil Presiden dan menjadi Presiden. Mana mungkin seorang yang diindikasikan terlibat Organisasi terlarang/PKI bisa lolos menjadi Pemimpin tertinggi dinegeri ini.

Derita panjang yang dihadapi Megawati, bukan saja cuma tuduhan PKI, tapi sebelumnya, hak Megawati untuk mendapatkan pendidikan diperguruan tinggipun dikebiri oleh penguasa Orde Baru. Itu bukan hanya dialami oleh Megawati, Guntur Soekarno Putra pun harus drop out dari ITB.

Tuduhan PKI itu sampai sekarang tidak saja dialamatkan hanya pada Megawati, bahkan PDIP pun dituduh berafiliasi pada PKI. Anehnya, PDIP 2014 kembali sebagai Partai pemenang Pemilu. Padahal, seharusnya kalau benar-benar berbau PKI, kenapa juga bisa ikut Pemilu.

Banyak masyarakat yang tidak sempurna menggunakan nalarnya, sehingga tetap mempercayai isu tersebut. Harusnya secara logika, PKI itu merupakan Partai terlarang, lantas bagaimana mungkin PDIP bisa tetap eksis dipanggung Politik sampai sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun