Kali ini saya akan membahas tentang kelekatan dan pola asuh pada anak, namun pertama-tama saya akan membahas tentang kelekatan apa sih kelekatan itu? Kelekat berarti melekat jadi maksud dari kelekatan pada anak adalah suatu ikatan batin atau ikatan emosional yang kuat dan dikembangkan sang anak saat ia berinteraksi terhadap orang tersebut atau biasanya (orangtua).
Apa sih tujuan dari kelekatan itu ? Tujuannya sendiri adalah untuk membentuk atau membangun rasa aman anak, karena ketika anak melakukan kelekatan atau kedekatan terhadap satu hal yang menurut mereka penting anak akan merasa bahwa diri mereka nyaman dan aman.
Bagaimana cara membangun kelekatan pada anak ?
Nah ini yang perlu digaris bawahi untuk orangtua, agar anak menetapkan dengan siapa aku dekat ? Dan pastinya merasa aman ?
1. Jangan pernah berganti-ganti pengasuh
Hal ini akan membuat sang anak bingung dengan siapa ia melekat kan dirinya dan jika hal ini di teruskan akan membuat anak tidak nyaman dan pastinya membuat anak tidak tenang
2. Jangan memarahi anak secara berlebih
Ini yang perlu sangat digaris bawahi oleh orang tua, marah boleh itu bentuk peduli dan sayang terhadap anak namun tentu saja jangan sampai berlebihan itu akan membuat space atau jarak kita dengan anak karena mereka merasa kita adalah orang yang ia takuti padahal peran orang tua disini mendidik, mengasuh, mengayomi bukan membuat anak merasa takut
3. Jangan berganti-ganti pola asuh
Terkadang orangtua membolehkan suatau hal dan disisi lain saat orangtua merasa sangat tidak nyaman orangtuapun tak memperbolehkan dan pola asuh yang berganti-ganti seperti ini sangat amat dihindari karena hal tersebut akan membuat si anak  merasa bingung dan tak percaya diri.
Nah kelekatan disini bukan hanya anak terhadap orang tua namun juga terhadap semua orang yang menurut si anak ia bisa merasa aman dan nyaman bisa dari pembantu atau pengasuh, dari nenek, dari teman atau yang lainnya, mungkin orangtua sangat ingin jika anak melekat pada orangtuanya karena tidak semua anak melekat atau mempercayakan dirinya pada orangtua, terkadang saat ia berpisah dengan orang tua dia tidak masalah namun saat ia berpisah dengan pengasuh (babysiter) dia akan merasa sedih bahkan meronta.