Mohon tunggu...
Ahmad Sakti
Ahmad Sakti Mohon Tunggu... -

luwes aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nurdin Halid Versus Ilham Arif Sirajuddin (Perang Saudara Orang Bugis)

2 Maret 2011   15:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 2241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PAMEO yang mengatakan tidak ada yang abadi di politik, tampaknya
benar-benar tergambar dengan jelas dalam perseteruan antara Ilham Arief
Sirajuddin dan Nurdin Halid. Ilham yang dulu sangat mengidolakan Nurdin
yang dia anggap sebagai gurunya, sekarang malah berada di barisan
terdepan, dalam menentang  Nurdin di PSSI. Kini perseteruan antara murid
dan guru ini semakin melebar, dengan melibatkan dua keluarga besarnya.
Bahkan membawa-bawa gerbong sesama orang Sulawesi Selatan. Sebuah perang
saudara dari Sulsel yang sesungguhnya tidak membawa manfaat bagi daerah
sendiri. Menang jadi arang, kalah jadi abu.

Kamis 24 Februari 2011, Ketua Umum PSM Makassar Ilham Arief Sirajuddin, di
Hotel Aryaduta, dengan tegas mendesak Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mundur
dari jabatannya. "Kalau merasa masih berada pada norma budaya, Pak Nurdin
mundurlah. Anda tidak bisa lepas dari simbol-simbol Sulawesi Selatan.
Kalau Anda dipermalukan, kami juga ikut malu," papar Ilham. Pernyataan
Ilham ini menanggapi maraknya demo anti Nurdin di Makassar, dan sejumlah
daerah seperti Jakarta, Medan dan Surabaya.
Ilham berharap,Nurdin tidak mengulur waktu untuk mundur.Sebagai sahabat,
saudara dan sesama orang  Sulawesi Selatan, Nurdin berjiwa besar dan
menerima keadaan. Menurut dia, publik sudah sangat mempermalukannya.
"Alangkah sedihnya orang Makassar demo Pak Nurdin," kata Ilham.
Di suruh mundur, Nurdin tak bergeming. Ia malah balik menuding demo-demo
yang berlangsung di Makassar dan daerah lainnya, hanyalah demo bayaran. "
Saya tahu demo itu bayaran. Ini sudah jelas sekali. Ada yang menggerakkan
tapi saya sabar,” kata Nurdin kepada wartawan di Bone, Kampung Halamannya
ketika ia pulang kampung merayakan maulid.
Dituding seperti itu Ilham balik menyerang. " Pak Nurdin tahu dengan demo
bayaran karena beliau yang dulu selalu suruh saya atur-atur bayar demo,"
katanya.
Di Makassar Kadir Halid, adik kandung Nurdin, marah besar dan  menyatakan
Ilham bukan lagi saudara. " Aco itu bukan lagi saudara kami," katanya.  Ia
bahkan menuding Ilham lempar tanggungjawab, sebab selama memegang PSM
selama tujuh tahun prestasi PSM ditangan Ilham malah tidak ada, dan bahkan
Ilham-lah yang memulai menggunakan dana APBD di PSM."Sekadar Anda tahu
Ilham itu yang memulai penggunaan dana APBD di PSM. Nah sekarang dia yang
ngotot menghapuskan dana APBD di klub. Ini sama saja maling teriak
maling," kata Kadir seraya menantang Ilham untuk debat publik soal PSM
Makassar.
Keesokan harinya, 25 Februari 2011,   Rahman Halid,  adik kandung Nurdin,
memperkarakan Ilham  ke polisi dengan dugaan kasus penipuan sebesar 1,5
Milyar rupiah.  Rahman Halid, melaporkan kasus tindak pidana penipuan
dengan terlapor Ilham,  sang walikota.Laporan dengan nomor 553 / K / II /
2011 telah terdaftar di Polrestabes Makassar.
Dalam keterangannya,  Rahman, mengakui Ilham selama ini dianggap  sebagai
saudara, sehingga tidak pernah secara gamblang mempermasalahkan penipuan
itu. Namun karena belakangan Ilham dianggap sudah terlalu merongrong dan
melakukan tekanan pada Nurdin, ia akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi.
"Waktu itu Ilham meminjam uang kepada saya karena mengaku terdesak waktu
untuk merenovasi stadion Andi  Mattalatta saat itu, untuk persiapan piala
champion Asia. Saya meminjamkan dengan kurang lebih 11 kali pencairan,
mulai tanggal 22 Januari 2011 sampai tanggal 26 Maret 2011. Dengan janji
akan dikembalikan dalam jangka waktu sebulan setelahnya, Ilham
mengembalikan kepada saya berupa dua lembar cek Bank BTN senilai 350 juta
tertanggal 28 November 2011 dan 150 jt rupiah tertanggal 9 Februari,
tetapi saat akan saya cairkan bank menolak, karena ternyata dananya tidak
ada," ujar Rahman pada wartawan saat menggelar jumpa pers di rally café
Makassar.

Tidak terima diadukan ke polisi, 27 Februari 2011,  Pengacara Wali Kota
Makassar Ilham Arief Sirajuddin Asmaun Abbas langsung juga menggelar
jumpa pers.Menurut Asmaun, tuduhan Rahman bahwa Ilham membayar utangnya
dengan cek kosong di Bank BTN adalah tidak benar. "Klien kami dalam
kapasitas sebagai tokoh masyarakat, pimpinan partai politik besar yang
juga menjabat wali kota tidak mungkin melakukan tindakan tercela seperti
itu," kata Asmaun.

Menurut Asmaun, kasus ini sebernarnya sudah selesai. Kasus yang sama
pernah menjadi alasan gugatan perdata yang diajukan Rahman Halid di
Pengadilan Negeri Makassar. Dengan nomor Perkara 259/Pdt.G/2009/PN.Mks
yang telah diputus pada tanggal 5 Mei 2009." Sesuai pertimbangan hukum,
majelis hakim menolak gugatan perdata tersebut kala itu,"kata Asmaun.
Asmaun didampingi beberapa pengacara pemkot lainnya di antaranya Amran
Alimuddin, Charles E Lessnusa, Sugali Halim, dan Hasbi Abdullah.
Menurut Asmaun, utangpiutang antara Ilham dan Rahman Halid terjadi
menjelang Piala Champion Asia di Stadion Mattoanging Makassar, 2001 lalu.
Ilham selaku ketua panpel membutuhkan dana untuk renovasi stadion sebagai
salah satu syarat menggelar pertandingan  internasional. "Jadi Pak Ilham
meminjam duit bukan dalam kapasitas pribadi tapi atas nama panitia PSM,"
kata Asmaun.

Menurut Asmaun, utang renovasi stadion ini sudah dilunasi oleh Ilham dalam
bentuk penyerahan hak kepemilikan atas tanah beserta bangunan yang
terletak di Jl Danau Pelangi No 6, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan
Tamalate serta tanah dan rumah di Jl Danau Datur No 178. Kedua rumah ini
sudah ditempati keluarga Nurdin Halid. Nilainya sudah lebih dari nilai
utang."Juga ada bukti pembayaran berupa uang," tambah Amran.

Berdasar bukti-bukti yang dimiliki, penasihat hukum Ilham tak gentar
menghadapi gugatan pidana adik Nurdin hingga pengadilan. Penasihat hukum
Ilham, malah  berniat melaporkan balik Rahman dengan tuduhan pencemaran
nama baik.  "Karena Saudara Rahman Halid telah mengetahui bahwa kewajiban
Saudara Ilham telah lunas berdasarkan putusan yang telah ada. Namun dengan
sadar dan sengaja mempublikasikan hal tersebut ke media sehingga jelas
bahwa ini ada indikasi dan tujuan untuk mencemarkan nama baik Saudara
Ilham," timpal Asmaun.
Namun keterangan pengacara Ilham langsung ditanggapi Rahman Halid.
Keesokan harinya, 28 Februari 2011,  Rahman menegaskan bahwa hingga saat
ini belum ada pelunasan atas utang-utang yang dimiliki oleh Ilham Arief
Sirajuddin."Kalau memang sudah ada pelunasan, tolong berikan
bukti-buktinya,"  tegasnya.
Menurut Rahman, rumah yang diklaim Ilham sebagai bentuk pembayaran
utangnya tidaklah benar. Karena rumah yang dimaksud merupakan bantuan
pihak PT GMTD untuk pengurus dan pengelola PSM. “Artinya bukan bantuan
kepada pribadi melainkan kepada pengelolah dan pengurus. Selanjutnya, dua
buah rumah tidak tidak ada yang mau membelinya karena lokasi berbentuk
"tusuk sate"," ungkapnya. Rahman juga menegaskan siap menghadapi gugatan
balik dari kubu Ilham . Dia mengaku sudah memikirkan matang-matang sebelum
mengambil sikap ini.

Rabu, 2 Maret 2011, Entah ada hubungannya atau tidak  dengan perseteruan
Nurdin dan Ilham. Adik kandung Nurdin Halid yakni Natsir Halid yang selama
ini menjabat Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) Dispenda di copot dari jabatannnya. Dia gantikan oleh Andi
Mappanyukki yang sehari-hari sebagai Lurah Tamamaung. Sedang Natsir halid
sendiri menjadi pegawai pemkot tanpa jabatan alias non job.
Pergantian posisi ini dilakukan dalam rotasi beberapa pejabat dalam
lingkup pemerintah kota Makassar.Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar, Sittiara mengatakan Mutasi pejabat hanya dinamisasi organisasi
di pemerintahan.  Tidak ada hubungannya dengan masalah yang terjadi antara
Ilham dan Nurdin. Murni hanya pertimbangan jabatan.

Pecahnya Kongsi  Murid dan Guru

Perseteruan Ilham yang merembes ke gugatan hukum dan keluarga ini,
mengagetkan banyak pihak. Apalagi Ilham Arief Sirajuddin dan Nurdin Halid,
awalnya  adalah ibarat Murid dan Guru. Ilham yang saat ini menjadi
Walikota Makassar,  mengakui kalau Nurdin Halid adalah guru politik
baginya.

Kebersamaan keduanya bahkan sudah terjalin sejak jauh-jauh hari. Berawal
di Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia, AMPI Sulsel. Selama puluhan tahun
Nurdin yang menjabat Sebagai Ketua AMPI Sulsel selalu membawa Ilham
sebagai anak emasnya.Di Organisasi kepemudaan Golkar ini Nurdin memplot
Ilham sebagai Ketua Harian. Sebuah jabatan strategis yang juga merupakan
perpanjangan tangan Nurdin.

Sejak itu Ilham dianggap sebagai tangan kanan sang big bos. Bahkan Ilham
dengan secara terang-terangan mengatakan, ia adalah benteng Nurdin tatkala
didemo oleh mahasiswa di Makassar terkait SWKP. “Saya pasang badan saat
itu membela Nurdin,” katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun