Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Warga Kabupaten Bandung. Sehari-hari beraktivitas memenuhi kebutuhan harian keluarga. Bergerak dalam literasi online melalui book reading and review (YouTube Shalawat Channel). Mohon doa agar kami sehat lahir dan batin serta dimudahkan dalam urusan rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syahid

9 Juni 2017   20:38 Diperbarui: 11 Juni 2017   13:17 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SUATU ketika Rasulullah saw bertanya pada para sahabat, "Siapa yang kamu anggap mati syahid?" Para sahabat menjawab, "Orang yang terbunuh dalam jihad fisabilillah, itulah yang mati syahid."

"Kalau begitu sungguh sedikit orang yang mati syahid daripada umatku," timpah Rasulullah saw. Kemudian salah seorang di antara mereka balik tanya, "Maka, siapakah wahai Rasulullah?" Nabi Muhammad saw menjawab, "Mereka yang terbunuh dalam jihad fisabilillah, dia mati syahid. Siapa yang mati di jalan Allah (sedang beribadah) ia mati syahid, dan siapa yang mati terkena wabak taun maka ia mati syahid, siapa yang mati karena kolera ia mati syahid, dan yang mati karena tenggelam ia mati syahid juga" (HR Muslim).

Apabila melihat hadits tersebut, istilah syahid tak hanya melekat pada yang mengorbankan jiwa dan raga, atau perang menegakkan agama Islam, tapi mereka yang berjuang untuk kemaslahatan umat juga bila wafat termasuk syahid. Maka tak salah bila kaum Muslimin yang berjuang mempertahankan kebenaran dan menegakkan keadilan digelari Syuhad 'Alan Ns---yang menjadi saksi-saksi kebenaran di tengah-tengah manusia. Artinya, seorang syuhada adalah orang yang menjadi bukti dari kecintaannya kepada kebenaran. Sehingga keberadaannya selalu dikenang sepanjang masa. 

Al-Quran menerangkan bahwa orang yang mati syahid itu tidak mati, selalu hidup. Allah berfirman, "Jangan kamu kira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, sebenarnya mereka hidup di sisi Allah dan diberi rezeki" (Qs.Ali-Imrn[3]: 169) dan "Janganlah kamu berkata, orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati;  sebenarnya mereka itu hidup, tapi kalian tidak menyadarinya" (Qs.Al-Baqarah[2]: 154).

Tentu tidak semua orang yang berjuang dikatakan mati syahid. Lalu, siapakah yang termasuk syahid itu? Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim disebutkan, "Siapa saja yang berperang dan terbunuh untuk mendekatkan kalimtullh, maka dia termasuk orang yang mati syahid." Yakni yang menegakkan kebenaran agama dan berani menyatakan kebenaran di hadapan siapa pun, termasuk pemerintah.

Pernah suatu ketika khalifah Umar bin Khaththab meminta rakyatnya untuk membenarkan kebijakan-kebijakannya. Kemudian salah seorang di antara mereka berdiri mencabut pedangnya dan berkata, "Kami akan mendukung engkau, kalau engkau membela kebenaran dan kami akan membetulkannya dengan pedang ini, kalau engkau berbuat salah." 

Mendengar itu, Umar segera memeluknya dan mengucapkan terima kasih. Namun berbeda dengan penguasa dzalim, kafir atau penjajah. Setiap diingatkan, pasti dibalas siksa dan hukuman. Karena itu, peristiwa heroik masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dalam rangka membebaskan bangsa dari penjajahan bangsa asing yang telah menghilangkan ribuan nyawa, merupakan sebuah tindakan yang mulia.

Bukankah banyak pejuang-pejuang Muslim yang wafat dalam peperangan mengusir penjajah? Mereka semua mengorbankan jiwa dan raga demi tegaknya Indonesia. Tak ada yang pantas dikenang selain pahlawan, syuhada. Mari selalu mengenang, meneladani, dan melanjutkan perjuangannya dengan semangat patriotisme yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. [ahmad sahidin]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun