Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena Berburu Harta Ala Jacky F. Noya

4 Juli 2012   12:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ah...ada-ada saja pemberitaan media baru-baru ini. Sebutlah dalangnya adalah Jacky F. Noya laki-laki berbadan gempal dari ambon, yang hijrah ke hutan belantara papua untuk mencari harta karun yang tersimpan didalamnya.

Sedikit kontrofersial agaknya, jika ada seseorang yang mengaku telah menemukan "tambang emas" dan orang tersebut berkoar-koar dihadapan publik, apakah tidak ada ketakutan jika temuan "tambang emas"-nya itu akan di cari oleh para folowwer yang tergiur dengan ucapannya.

Jacky F. Noya, bergelut dibelantara hutan papua selama 6 bulan 17 hari, tak cukup itu dia harus menantang maut dengan segala marabahaya yang melingkupi kehidupan hutan belantara papua, masih ada binatang ganas, ada lautan buaya yang siap mencabik-cabiknya. Dan tak kalah hebohnya dia berhasil bertemu dengan Seekor Naga dari langit. "Naga" yang selama ini kita menganggapnya sebagai hewan mitos, tapi menurut Jacky dia benar-benar melihatnya.

Entah lantaran sebab apakah dia mendapatkan harta kekayaan yang begitu banyak itu dan katanya tidak akan  habis tujuh turunan, namun dengan syarat dia harus bersikap dermawan dengan membagikan hartanya itu pada orang-orang yang membutuhkan.

Maka, pemberitaan itu terdengar fantastis karena dia telah menyumbangkan hartanya ke fakir miskin, pembangunan masjid dan gereja, anak-anak yatim, dengan total sumbangan mencapai 37 MILIAR. Nah..lo, siapa orangnya yang mampu memberikan bantuan sedemikian besarnya di zaman ini...?? Syaikh Puji...lewat...,

Berburu harta ala Jacky F. Noya juga pernah dilakukan oleh orang-orang terdahulu, tapi dengan melakukan pertapaan digunung-gunung keramat, dengan mengadakan ritual-ritual khusus dengan makhluk jin dan syetan yang menjadi penunggu di sebuah tempat keramat lalu, minta dikabulkan permintaanya asal dengan syarat dan tumbal yang aneh, bahkan manusia sekalipun tumbalnya harus dipenuhi.

Memang sekarang praktek penyembahan jin dan syetan guna mendapatkan harta kekayaan sudah tidak setenar dulu, tapi dalam prakteknya hal itu tetap saja ada orang yang melestarikannya.

====

Yah...semua orang punya pilihan masing-masing, mau mencari harta kekayaan dari jalur yang mana silahkan, tapi semua pasti ada akibat yang akan ditimbulkannya. Dan harus  rela menerima dengan konsekuensinya.

Namun, satu hal jika kita mengakui Tuhan sebagai pencipta kita, yang Maha Kaya dan Pemeberi Rizki, tentu tidak akan melakukan cara-cara yang bertentangan dengan perintah Tuhan. Yakni  beribadah,  berdoa, meminta dan berharap hanya kepada Tuhan yang Maha Esa. Bukan kepada Jin atau Syetan, atau Naga...

Harta yang baik adalah, harta yang mencarinya dengan cara yang halal, dikeluarkan juga untuk yang halal dna bermanfaat. Bukan termasuk sedekah apabila, harta yang didapatkan dengan cara yang batil.

Tuhan adalah Maha Baik, dan Mencintai Kebaikan...., Tuhan Maha Mulia, dan Mencintai Kemuliaan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun