Mohon tunggu...
Ahmad Goltum Chaniago
Ahmad Goltum Chaniago Mohon Tunggu... -

" Dalam memimpin, saya jadikan rakyat sebagai konsumen. Dan taukah? bahwa konsumen adalah raja" - Ir. Joko WIdodo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puan Maharani Cerdas; Tenang dan Tidak Reaktif

1 September 2017   02:05 Diperbarui: 1 September 2017   02:42 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
courtesy republika online (rol)

Puan Maharani, bukan tipe politisi yang reaktif. Gagapanmenghadapi isu atau fenomena yang terjadi, terutama terkait politik yang sangat dinamis. Meski banyak serangan yang ditujukan untuknya, Puan Maharani tak menunjukkan reaksi yang berlebihan, apalagi emosional. Pembawaan dan gaya politiknya tenang. Banyak sekali isu yang santer ditujukan kepadanya, tapi pilihan dan reaksi politiknya tetap sama. Pada satu sisi.

Pada sisi yang lainnya, reaksi dan stylepolitik Puan Maharani yang tidak reaktif dan tenang akan memberikan dampak yang tidak semakin menggaduhkan suasana. Apa yang akan terjadi jika serangan dibalas dengan serangan? Emosi dibalas emosi? Melapor dibalas dengan melapor juga? Hanya akan menyajikan politik yang tidak produktif, suasana gaduh, sekaligus menjadi contoh buruk untuk masyarakat dan semakin meninggikan apatisme terhadap dunia politik, yang dalam konteks tertentu menjadi penentu segalanya.

Bagaimana melihat sikap tenang dan tak reaktifnya Puan Maharani?

Pertama, baru-baru ini, Puan Maharani secara cerdas memberikan pendidikan politik yang baik dengan menunjukkan sikap bijaksananya terhadap lawan politik yang bahkan "menghina" dan "merendahkan" partainya, PDI-P. Andai Puan Maharani mau reaktif, tentu saja bisa. Tapi ia lebih memilih untuk tenang, menyelesaikan dengan kepala dingin, dan waspada terhadap adu domba. Salah, harus minta maaf. Selebihnya, jika bisa dilaksanakan dan diselesaikan dengan cara kekeluargaan, itu akan lebih baik.

Cara seperti ini, ternyata, bahkan mendapatkan pujian dari pihak lawan politiknya, bahwa Puan Maharani bijak dalam menghadapi persoalan politik.

Kedua, tanggapan Puan Maharani yang "biasa saja" terhadap dukungan yang diberikan Perindo terhadap pemerintah. Padahal, seperti diketahui, Hary Tanoe adalah sosok yang selalu "bertentangan" dengan pemerintah. Puan Maharani lebih memilih jalur normatif untuk memberikan pandangan, bahwa semakin banyak yang mendukung pemerintah, akan menjadikan semakin kuat, terutama secara politik. Tak ada respon berlebihan, sehingga tidak menciptakan tafsir yang "berlebihan" juga di kalangan masyarakat.

Ketiga, persoalan bendera terbalik dalam pelaksanaan Sea Games 2017, Malaysia. Tentu, jika itu sebuah kesengajaan adalah penghinaan terhadap harkat dan martabat bangsa. Harus ditindak lanjuti dan perlu "digebuk". Maka, terkait dengan bendera terbalik, Puan Maharani lebih memilih tenang dan tidak reaktif, karena ini berkaitan dengan hubungan diplomatik dua negara yang serumpun. Ada banyak yang kecewa dengan mengatakan negara lemah dan melempem.Maksudnya, pemerintah harus seperti apa? Harus berlebihan karena emosi bangsa dan "berperang" sebagaimana keinginan sebagian masyarakat? Tentu ini bukan cara yang bijak, karena keras dan tegas perlu diposisikan pada tempatnya masing-masing.

 Maka, dalam konteks ketiga hal yang baru saja terjadi itu, kita bisa melihat Puan Maharani sebagai tokoh politik yang tenang, sabar, tidak reaktif, sekaligus perlu tegas dan keras ketika memang diperlukan. Kemampuan ini, tentu menjadi representasi dari kecerdasan Puan Maharani dalam berpolitik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun