Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Berkebutuhan Khusus dan Keunikannya (Bagian 3-Habis )

10 Juni 2018   08:26 Diperbarui: 10 Juni 2018   08:55 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Pexels

Kulihat acara sudah mulai di ujung. Para Pejabat membagi door prize dari masing-masing tempatnya untuk para orang tua. Para pengusaha yang hadir juga tak mau kalah. Mereka memberikan sebagian dana dari CSR ( Corporate Social Responsibility ) nya untuk mereka yang membutuhkan ini. Satui demi satu mereka mendapat doorpize.

Sambil melihat pembagian doorprize kami asyik melanjutkan obrolan.

'Apakah setiap anak berkebutuhan khusus punya juga kompetensi atau ketrampilan ? ", tanyaku lebih jauh.

" Ya..pastinya. tetapi mereka tidak fokus ke kognitif. Mereka lebih dibawa ke ketrampilan dan bagaimana mengoptimalkananya "

" Apakah dengan cara diperkenalkan semua jenis seni ?", tanyaku 

" Tergantung, anak tuna netra biasanya di fokuskan ke musik, tuna wicara ke seni tari, walaupun mungkin agak lama optimalisasinya, dan tuna grahita bisa juga ke komedi. Anak tuna daksa bisa ke seni kria/kerajinan. Mereka bila kita latih benar-benar, satu tahun bisa membuat mereka mengenal talentanya. Tetapi peran keluarga juga sangat menentukan ", 

" Wah, mereka berbakat juga ya ? Kalau anak autis ?"

" Autis ini kadang-kadang mempunyai kemampuan menghafal bilangan dengan kecepatan yang lebih dibanding orang kebanyakan "

Aku jadi penasaran seberapa jauh seorang guru SLB ( Sekolah Luar Biasa ) bisa berbuat sabar dengan kondisi yang tidak biasa ini. ketika kutanya jawabannya sangat mengejutkan.

" Kita mestinya bersyukur dan suatu saat kita bisa berbuat seolah-olah seperti mereka untuk membuat mereka lebih dekat ke kita , hanya tempores aja, kalau permanent wah siapa gurunya siapa muridnya ?', 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun