Mohon tunggu...
A. Heru Kristanto
A. Heru Kristanto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pribadi yang biasa saja....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahun Baru Rasa Lama

1 Januari 2011   06:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:04 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa satu tahun terlewat sudah. Siklus tahunan datang kembali, yaitu prosesi pergantian tahun yang selalu diisi dengan kegembiraan, keceriaan dan penuh sukacita dimanapun. Entah karena kesibukan atau karena tidak menghitung hari ke hari, satu tahun yang lamanya 365 hari itu begitu terasa pendek umurnya. Baru datang Januari sebentar kemudian sudah Desember, begitu seterusnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap pergantian tahun selalu diisi dengan eforia yang tidak mengenal lokasi, golongan strata sosial, kelompok, dan sekat-sekat lainnya. Semuanya antusias menyambut datangnya Tahun Baru. Banyak cara dilakukna orang untuk menyambut Tahun Baru, mulai dari acara keluarga, acara keagamaan, berkumpul di ruang publik yang penuh hiburan, hingga konvoi di jalan raya. Yang khas yang selalu tidak ditinggalkan adalah terompet dan kembang api.

Ternyata siklus tersebut terus bergulir dari tahun ke tahun dan nyaris tidak ada perubahan seremonial yang berarti, artinya kegiatan, aktifitas dan eforia-nya selalu sama. Apakah memang begitu? Jadi sebenarnya apa yang baru dengan datangnya Tahun Baru? Tahun Baru Rasa Lama, itulah yang terjadi. Hanya rutinitas yang terjadi tanpa ada sesuatu yang baru. Perubahan memang selalu ada, akan tetapi tidak menjadi penekanan bagian mana yang perlu dirubah segera. Orang lebih memilih bersenang-senang, ber-eforia melepas penat dan merasa "bebas" sesaat daripada menjadikan Tahun Baru ini sebagai momentum untuk perubahan, baik itu kepada diri sendiri, kelompok, lingkungan ataupun himpunan yang lebih luas lagi. Tidak dipungkiri ada pribadi atau kelompok yang menjadikan Tahun Baru sebagai awal dari suatu "kontrak batin atau kontrak visi" ke depan. Tetapi apakah komitmen itu benar-benar dijalankan dengan baik? Rasanya hanya pribadi dan kelompok yang bersangkutan yang tahu.

Itulah perubahan. Perhitungan akan terus bertambah naik, termasuk perhitungan tahun. Tahun semakin bertambah seiring bertambahnya umur kita, walaupun sebenarnya umur kita akan semakin berkurang. Semoga pergantian tahun ini menjadi momentum yang baik untuk menyambut masa depan yang lebih baik dalam segala hal. Dan semoga ke depan kita lebih dapat memaknai proses pergantian tahun dengan lebih baik pula, agar Tahun Baru yang akan datang benar-benar Rasa Baru.

Selamat Tahun Baru...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun