sekarang berganti nyata
memegang tangan kiri erat
sambil memandang cahaya
perubahan berdasarkan dendam kesumat
aku berdialektik
walau sebenarnya bohong
walau sebenarnya tinggi dalam retorik
ahasveros yang sombong
guguran daun di madiun
guguran permata ibu pertiwi
yang belum kering sekarang pun
yang menoda jalan juang kami
dan sambil terseok-seok
untuk lurus layak cermin
kami di marjinalkan subjektifitas tembok
kami berfikir dan bermain ...
10 - 2 - 14Â
karet, jakarta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!