Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harmoninya Kemeriahan Imlek 2571 di Kampung Jalan Laut Sungailiat

28 Januari 2020   03:21 Diperbarui: 29 Januari 2020   02:13 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerbang berlampion setelah tiga makam "penjaga" (dari arah Kuday-Kampung Pasir) menyambut siapa saja yang akan melewati Kampung Jalan Laut. Barisan lampu lampion mengiringi sampai ke tiga ujung setelah pertigaan, baik ke kanan maupun ke kiri atau ke arah Pantai Tongaci/De Locomotief.

Dokri
Dokri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Ya, pada Imlek 2571 atau 25 Januari 2020 masyarakat Jalan Laut menyelenggarakan Festival Harmoni ke-2 Imlek 2571. Acaranya bertempat di sekitar halaman Klenteng "Amal Bakti" dan dibuka sejak 12 Januari 2020 sampai puncaknya pada 24 Januari 2020 tengah Jumat malam.

Dokpri
Dokpri
Sekilas tentang Kampung Jalan Laut

Dokpri
Dokpri
Adaptasi dengan Google Maps 2020
Adaptasi dengan Google Maps 2020
Kampung Jalan Laut atau Lingkungan Jalan Laut berada di Kelurahan Matras berdasarkan ayat 2 pasal 5 Bagian Kedua mengenai Cakupan Wilayah di Bab II dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bangka Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kelurahan Sinar Jaya Jelutung, Kelurahan Matras, Kelurahan Jelitik, Kelurahan Surya Timur, Kelurahan Lubuk Kelik dan Kelurahan Bukit Betung dalam Wilayah Kecamatan Sungailiat di Kabupaten Bangka.

Sementara Kelurahan Matras merupakan pemekaran dari Kelurahan Sinar Baru (ayat a, pasal 2, bagian pertama, Bab II). Di samping Kelurahan Matras, pemekaran pun dilakukan untuk Kelurahan Sinar Jaya Jelutung.

Tempat lintasan obyek wisata pesisir
Tempat lintasan obyek wisata pesisir
Adaptasi dengan Google Maps 2020
Adaptasi dengan Google Maps 2020
Sebelum Festival Harmoni ke-1 2570 atau 2019, Jalan Laut memang telah tenar sebelumnya. Keberadaan kawasan wisata pantai. Kalau semula dengan Pantai Kualo, selanjutnya dengan Pantai Batavia, Puri Ansell, Tongaci, dan De Locomotief, tidak luput dari ketenaran Jalan Laut. Tanpa menyebut "Jalan Laut", sebagian orang tidak akan mengetahui letak pantai-pantai yang belum terkenal dalam satu dekade ini, karena dari arah Kota Sungailiat pantai-pantai itu dicapai dengan melewati jalan aspal di Jalan Laut terlebih dulu.

Sekilas sejarah Jalan Laut di lokasi festival
Sekilas sejarah Jalan Laut di lokasi festival
Dari sejarahnya juga bisa disimak pada papan informasi di lokasi acara festival. di situ tertulis, "Kampung Jalan Laut terletak di pesisir timur Kota Sungailiat dengan jarak 3 km dari Kota Sungailiat. Kampung Jalan Laut ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1700an." Dan seterusnya.

Tata Ruang untuk Penyelenggaraan Acara
Sebuah gerbang bertuliskan "Gong Xi Fa Cai" menandai tempat penyelenggaraan acara yang terbuka untuk umum. Di samping itu, siapa pun diperbolehkan untuk berfoto-foto.

Gerbang Tempat Festival
Gerbang Tempat Festival
Ketika siang dan belok kiri
Ketika siang dan belok kiri
Ketika malam lebih semarak
Ketika malam lebih semarak
Sudah jelas sekali
Sudah jelas sekali
Bebas berfoto-foto
Bebas berfoto-foto
Dimulai dari gerbangnya
Dimulai dari gerbangnya
Sementara kendaraan diparkirkan di halaman seberang atau di luar gerbang yang telah disediakan. Warga Jalan Laut memiliki halaman luas tanpa pagar, dan memberi ruang parkir bagi siapa pun yang berkunjung.

Begini kira-kira tata ruang festival itu
Begini kira-kira tata ruang festival itu
Memasuki gerbang, ada hamparan pasir putih yang luas di sebelah kanan, dan cukup ruang gerak di sebelah kiri. Sebuah jalan tembus beraspal memang sudah ada dan menjadi pemisah ruang informasi, tetapi dimanfaatkan oleh panitia sebagai lorong istimewa pada malam hari bagi pengunjung.

Bacalah sejarah daerahmu sendiri, Nak.
Bacalah sejarah daerahmu sendiri, Nak.
Di sebelah kiri terdapat bidang vertikal yang berisi informasi tentang sejarah keberadaan Jalan Laut. Informasi semacam ini tentu saja sangat penting bagi  pengunjung, baik generasi baru di lingkungan Jalan Laut sendiri maupun para pengunjung yang berasal dari luar Jalan Laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun