Mohon tunggu...
AGUS SUWARNO
AGUS SUWARNO Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik yang senang membaca dan menulis

Kang Guru dari lereng gunung Slamet, Banyumas,

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sehat Berkat Rutin Mengkonsumsi “Sabu-Sabu”

1 Februari 2014   10:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 4063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Seorang Bapak yang nampak berumur enam puluh tahunan duduk di samping saya di dalam travel yang akan mengantar Saya ke Semarang. Seperti biasa Saya mencoba membuka percakapan siapa tahu Bapak ini bisa jadikan teman ngobrol dalam perjalanan. Lumayan untuk membunuh kebosanan dalam perjalanan.

Setelah membuka pertanyaan basa-basi selanjutnya Saya melampiaskan rasa penasaran dengan bertanya terkait usia Bapak tersebut. Bukan jawabanyang Saya peroleh tapi sebuah pertanyaan tebakan. “ Menurut Mas, berapa umur Saya ?,”tanya Bapak tersebut. Saya menjawab berdasarkan perkiraan awal saat melihat Bapak tersebut. Bapak tersebut hanya tersenyum mendengar tebakan Saya. Dengan lirih Bapak tersebut mengoreksi jawaban Saya dengan berkata “ dua puluh tujuh Mas !”. Mendengar jawaban tersebut Saya ikut tersenyum. Saya paham maksud perkataan Bapak tesebut bahwa usianya tujuh puluh dua kebalikan dari yang telah diucapkannya.

Tujuh dua masih terlihat sehat dan melakukan perjalanan yang relatif jauh dengan istri. Yang saya heran suara Bapak tersebut masih jelas dan pendengarannya juga masih peka. Tentu ini menjadikan saya penasaran untuk menanyakankan resep sehat dan panjang umur yang Ia dapatkan. Jawaban Bapak tersebut cukup mengejutkan bahwa Ia menjadi sehat dan berumur panjang karena gemar mengkonsumsi “sabu-sabu”. Kontan jawaban Bapak tersebut membuat saya kaget. Melihat ekspresi wajah Saya yang terliahat terkejut campur penasaran Bapak tersbut buru-buru menjelaskan yang dimaksud “sabu-sabu”adalah sayur buah dan sayur buah.Oh ... itu toh maksudnya. Saya kira-kira sabu-sabu sejenis narkoba. Dari jawaban yang diberikan sudah pasti Bapak ini senang bercanda.

Terkait dengan manfaat “sabu” alias sayur dan buah bagi kesehatan, sebagaiaman yang dirasakan Bapak di atas bukanlah hal baru. Namun setiap kali mendengar sayur dan buah yang bernilai gizi tinggi selalu saja kita akan mengaitkan dengan sayur-buah yang berharga mahal. Ternyata justru banyak sayur dan buah yang harganya relatif murahkaya akan manfaat bagi kesehatan. Hal tersebut diurai Lanny Lingga seorang ahli gizi dalam bukunya yang berjudul “The Healing Power of Anti-Oxidant”. Buku yang mengurai manfaat antioksidan bagi kesehatan ini mencantumkan berbagai sayuran dan buah yang dianjurkan untuk rutin dikonsumsi karena kandungan antioksidannya.

Beberapa sayur dan buah yang menurut penulis relatif murah dan kayaantioksidan sebagaimana diuraipada buku tersebut diantarnya kubis-kubisan,bayam,cabai, kentang, tomat, wortel, terung, seledri, belimbing, jeruk, nanas, pepaya, pisang.

Kubis-kubisan termasuk sayuran berkualitas unggul karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Kubis-kubisan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Dari berbagai hasil studi kubis-kubisan mempunyai kemampuansebagai antikanker.Beberapa jenis kanker yang dapat dicegah dan dibantu kesembuhannya dengan mengkonsumsikubis-kubisan antara lain kanker usus besar, payudara, paru-paru, esophagus dan kanker lever.

Bayam yang sering dianggap sayur murah ternyata menfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Nutrisi yang terkandung dalam bayam mampu menjaga keenceran darah. Darah yang encer memasok oksigen lebih banyak oksigen ke jantung dan otak sehingga memperkecil resiko jantung dan otak.

Kabar gembira para pecinta sambal, karena cabai sebagai bahan utama sambal mempunyai manfaat mencegah penyakit yang ditakuti seperti DM, kanker dan hiperkolesterol. Bahkan cabai memiliki efek perlindungan bagi tubuh terhadap berbagai jenis patogen.

Wortel sering diasosiasikan sebagai makanan kelinci ternyata mempunyai khasiat yang sangat ampuh terhadap penyakit yang paling ditakuti saat ini sepertistroke, DM , hipertensi, kanker. Dianjurkan mengkonsumsi wortel rebus. Dengan merebus wortel tidak sampai lunak akan meningkatkan kadar bet-karoten yang dikandungnya.

Selain berolah raga secara rutin ternyata mengkonsumsi pisang secara rutin membuat jantung sehat. Kandungan nutrisi pisang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat. Penderita penyakit jantung koroner juga dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi pisang karena kandungan kalium yang cukup tinggi pada buah pisang diperlukan untuk mengkontrol tekanan darah.

Buah pepaya lebih dikenal sebagai buah yang layak dikonsumsi burung. Tak heran jika buah pepaya lebih dikenal sebagai buah murahan. Memang harga buah pepaya relatif murah dibanding buah-buahan lainnya. Padahal buah ini nilai nutrisinya nomor dua setelah kiwi. Kita ketahui kiwi sendiri adalah buah dengan harga relatif mahal sehingga tidak semua orang dapat mengkonsumsi secara rutin. Dengan mengkonsumsi buah pepaya secara rutin dapat mencegah terkena penyakit kanker pankreas, kanker payudara, kanker kandung kemih, dan kanker kolon. Di samping itu buah pepaya dapat mencegah penyakit jantung pepaya juga bermanfaat mencegah penyakit jantung.

Sebenarnya masih banyak sayur dan buah yang direkomendasikan untuk dikonsumsi sebagaimana yang diurai dalam buku Lanny Lingga. Namun penulis memilih sayur dan buah yang akrab terhadap masyarakat umum yang tentunya dengan harga yang relatif murah. Buah apel, anggur, kiwi atau leci memang kaya manfaat tetapi buah tersebut tentu bukanlah buah yang dikonsumsi rutin oleh orang kebanyakan.

Di sini jelas kita lihat bahwa untuk menjadi sehat tidak harus mengkonsumsi buah dengan harga mahal. Sering kali karena faktor gengsi kita justru enggan mengkonsumsi buah yang dianggap murahan. Padahal justru pada buah murahan itulah tersimpan kandungan nutrisi yang kaya manfaat bagi kesehatan tubuh kita.

Selanjutnya mari kita galakkan gerakkan mengkonsumsi“sabu-sabu” alias sayur-buah sayur-buah secara rutin agar rakyat Indonesia menjadi sehat. Bukankah rakyat sehat negara kuat. Dan tampaknya pemerintah lebih mempromosikan buah-buahan lokal yang ternyata mempunyai kemanfaatan yang tidak kalah dengan buah-buahan impor.

Sumber Bacaan : The Healing Power of Anti-Oxidant oleh Lanny Lingga, Ph.D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun