Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sepenggal Kisah Cinta Mawar Dan Bakar

9 Juni 2017   14:54 Diperbarui: 9 Juni 2017   15:02 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebut  saja Mawar Berduri, karena dia bagaikan Bunga Mawar yang harum semerbak tetapi seperti duri dalam perjalanan hidup Bakar.

Bakar merupakan sosok pria dingin apabila menghadapi wanita, termasuk Mawar yang agresip meskipun dia adalah sosok yang Islami yang taat menjalankan perintah agama, di mulai dari segi cara berpakaiannya sampai kehidupan sehari - hari.

Bakar adalah pekerja serabutan yang memiliki usia jauh berbeda dengan mawar, meskipun demikian kisah cinta Bakar dan Mawar amatlah Indah bila di ceritakan meskipun di akhir cerita nasib kurang memihak kepada Bakar.

Awal perkenalan Bakar dengan mawar di awali dengan dari perkenalannya dari teman Bakar, meskipun awalnya Mawar menolak kehadiran Bakar karena perbedaan usia, tapi akhirnya cintanya berbalik justru Mawar yang sebelumnya menolak Bakar selama ini menjadi berubah arah. 

Kisah cinta pun terjalin, meskipun sebenarnya Mawar sudah memiliki calon untuk ta’aruf sesuai dengan tradisi bagi kaum pesantren, tetapi Mawar tidak mengindahkannya dia mencoba mencari cinta di tempat lain, dengan menjalin hubungan dengan Bakar.

Mawar dan Bakar menjalin cinta yang begitu dalam, sampai sosok Mawar lupa akan pribadinya yang merupakan sosok yang memiliki dasar agama yang kuat, dan dia juga merupakan guru ngaji di Kampungnya, tapi apalah boleh buat cinta membutakannya, sehingga hal - hal yang mungkin di larang oleh agama dia malah mengabaikannya.

Sipat Mawar yang lembut dan bertutur kata halus membuat Bakar merasa nyaman bila di dekatnya begitu juga sebaliknya, dengan hampir tiap hari mengadakan pertemuan setelah waktu selesai pulang kerja di lakukan  mereka berdua dengan seribu cerita kisah cinta meskipun kisah cinta mereka cukup sederhana dengan cara berjalan - jalan di pematang sawah atau menikmati indahnya Rel Kereta Api.

Rel Kereta, Sawah, Saung merupakan tempat favorit Bakar ketika bercinta karena di situlah benih - benih cinta mulai ada, meskipun hanya di Desa tetapi kisah itu cukup berarti bagi mereka berdua. 

Hari ke hari waktu kisah cinta antara Bakar dan Mawar semakin tak dapat bisa di pisahkan meskipun orang tua Mawar belum mengetahuinya di karenakan doktrin dari Mawar supaya Bakar tidak usah mengenali atau menemui keluarga Mawar di karenakan keluarganya telah mengetahui bahwa Mawar sudah memiliki calon suami yang di siapkan sesuai syariat Islam untuk tidak melalui proses pacaran.   

Hari demi hari waktu demi waktu, akhirnya Bakar dan Mawar terpisahkan, karena Mawar sudah tidak bekerja lagi di dekat Rumah tempat tinggal Bakar, tetapi hubungan Bakar dan Mawar tetap berjalan meskipun hanya lewat sambungan telepon.

Bakar selalu mengikuti apa yang di katakan Mawar untuk membatasi hubungannya cukup hanya pakai sambungan telepon jangan sampai Bakar datang ke rumahnya karena akan mendatangkan masalah bagi Mawar yang telah memiliki calon pasangan yang telah di siapkan oleh keluarganya, karena Bakar berpikir semuanya demi kebaikan Mawar meskipun perasaan dan hati menjadi korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun