Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal Ibu Kota, Jokowi Tunjukkan pada Amien Rais Siapa Presiden Indonesia

1 Mei 2019   02:21 Diperbarui: 1 Mei 2019   06:01 2984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bebek lumpuh (politicalcharge.org).

Konsisten dengan klaim kemenangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019, Amien Rais menyindir bahwa Jokowi saat ini berperan sebagai "the lame-duck president" atau presiden bebek lumpuh.

Dalam acara syukuran kemenangan (sepihak) di Padepokan Silat TMII, Amien Rais menganggap bahwa selama sisa periode kekuasaannya, Jokowi tidak boleh mengambil kebijakan fundamental.  

Amien Rais (Tempo, 24/04/2019):

"Petahana yang menyelesaikan periode 4 bulan yang akan datang, sampai akhir periodenya, dinamakan presiden bebek lumpuh. Dia tidak boleh lagi menambah utang baru, tidak boleh lagi mengambil kebijakan yang fundamental. Tidak boleh."

Istilah presiden bebek lumpuh sendiri kemudian ramai dibahas termasuk oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf. Arsul Sani  sebagai  wakil ketua balas mengatakan bahwa serangan verbal Amien Rais jauh dari kata-kata dan perilaku kesantunan orang Solo-Yogya.

Menilik dari kelaziman di jagat perpolitikan, istilah presiden bebek lumpuh atau lame-duck president sebenarnya bukanlah suatu horor yang amat banget. Biasa saja. Donald Trump, Presiden Amerika,  juga pernah dikatai David A Graham, seorang penulis politik, sebagai presiden bebek lumpuh ketika kontroversi dan masalah-masalah yang diciptakannya menimbulkan resistensi dari pembantu-pembantu terdekatnya sendiri. Trump seolah-olah mati kutu.

Berbeda dengan Presiden Amerika  itu yang dicaci setelah beberapa bulan masa kepresidenannya, Jokowi malah baru seminggu sudah dianggap tidak punya kuasa. Maksudnya seminggu setelah terpilih menjadi presiden versi quick count. Hitung nyata KPU sendiri hingga saat ini terus mengonfirmasi kebenaran prediksi QC tersebut.

Seperti biasa, respon Jokowi cukup santai, tidak heboh membalas kata-kata Amien dengan komentar yang spesifik. Tetapi keputusannya untuk memindahkan ibukota negara kemarin lusa dalam Rapat Terbatas,  adalah jawaban paling telak terhadap pernyataan Amien Rais.

Sama dan sebangun dengan momen Jokowi membalas komentar SBY dahulu yang terkesan menggurui. Jokowi cukup tingak-tinguk geleng-geleng kepala di monumen proyek mangkrak, wisma atlet Hambalang. Warga negara pun paham maksudnya.

Memindahkan ibukota dengan segambreng alasan sebenarnya bukan hal yang baru, terhitung sejak Presiden RI pertama, Soekarno, kemungkinan itu pernah dipikirkan. Pada masa Jokowi wacana pindah dari Jakarta juga pernah dikemukakan beberapa bulan lalu. Dan, sebenarnya tidak terlalu lama juga andai  Jokowi mau menunggu pengumuman real count KPU 22 Mei sebelum memutuskan pemindahan ibu kota.

Fakta jeda waktu cuma terpaut 5 hari antara pernyataan presiden bebek lumpuh Amien Rais dengan keputusan Jokowi untuk memindahkan ibukota;  membuat sulit untuk tidak mengatakan bahwa kedua hal itu memang berkaitan.

Amien Rais memagari petahana untuk tidak membuat kebijakan fundamental, Jokowi malah buat sejarah, mau men-deligitimasi status Jakarta sebagai ibukota negara. Apa bukan meledek namanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun