Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kepiting Jacobson, Fauna Endemik Geopark Gunung Sewu yang Terancam Peternakan Ayam

14 September 2018   23:26 Diperbarui: 17 September 2018   05:25 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepiting gua bercangkang pucat, hewan endemik dari Gunung Kidul (biotagua.org).

Fauna endemik adalah hewan yang hanya ada di wilayah tertentu dan tidak terdapat di daerah lain walaupun ekosistemnya serupa.

Karena habitat hidupnya terbatas di daerah tertentu maka kepunahan hewan endemik berarti juga kepunahan untuk selama-lamanya dari muka bumi.

Salah satu hewan endemik yang diduga bakal terancam kelestariannya adalah kepiting Jacobson, Karstarma jacobsoni, berasal dari kawasan Geopark Gunung Sewu. 

Kepiting yang hidup di gua-gua sungai bawah tanah ini bisa terancam hidupnya oleh pembangunan peternakan ayam seluas 20 hektar milik PT Widodo Makmur Unggas. Proyek yang terletak di Pacarejo, Kecamatan Semanu Gunung Kidul itu belum memiliki IMB dan AMDAL.

Menurut Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta, Halik Sandera, pencemaran dari limbah peternakan ayam berpotensi mengancam kehidupan kepiting Jacobson yang hidup tepat di kawasan bawah tanah lokasi peternakan itu.

Rembesan limbah peternakan --termasuk manusia yang mengelolanya-- dikhawatirkan akan terbawa air hujan dan mencemari sistem sungai dan gua bawah tanah yang menjadi habitat kepiting Jacobson.

Ada 3 sumber sungai bawah tanah di lokasi tersebut yaitu: sumber Bribin, Baron, dan satu sumber sungai yang belum bernama.

Kehidupan kepiting Jacobson di geoarea Gunung Kidul

Kawasan Geopark Gunung Sewu adalah area endapan gamping dengan luas 1.802 km persegi, kurang lebih 40.000 bukit karst (conical hills), dan jalinan gua serta sungai yang berada bawah permukaan tanah. 

Gua dan sungai bawah tanah terbentuk karena daerah karst memiliki tanah dengan tingkat porositas yang tinggi sehingga air dari permukaan mudah meresap menembus pori-porinya.

Panorama Geopark Gunung Sewu dilihat dari sisi Kabupaten Gunung Kidul (jogjadaily.com).
Panorama Geopark Gunung Sewu dilihat dari sisi Kabupaten Gunung Kidul (jogjadaily.com).
Geopark Gunung Sewu memperoleh pengakuan UNESCO pada tahun 2015 dan akan melalui proses validasi ulang tahun 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun