Mohon tunggu...
Agung Pratama
Agung Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Pegiat isu sosial, politik, gender, dan media. netizen barbar tapi kritis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Nunung, Jefri Nichol, dan Tuntutan Industri Hiburan

23 Juli 2019   21:34 Diperbarui: 25 Juli 2019   12:18 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nunung dan Jefri Nichol (https://www.kapanlagi.com)

Setelah 3 hari penangkapan Nunung di kediamannya, hari ini 23 Juli 2019 Aktor muda Jefri Nichol berada di trending topik twitter dan Headline berbagai media massa dikarenakan penyalahgunaan narkoba, nunung dalam foto berikut dengan hasil tes urine menunjukkan positif mengonsumsi Sabu, dan Jefri Nichol dengan barang bukti ganja seperti dalam gambar.

Nunung (detik.com)
Nunung (detik.com)
Jefri Nichol (Instagram @lambe_turah)
Jefri Nichol (Instagram @lambe_turah)
Lagi-lagi Industri Hiburan kembali tertampar pedas dengan menyodorkan kandidat kasus narkoba, dua orang ini adalah bukti bahwa Maraknya narkoba tidak hanya dikonsumsi oleh generasi 'senior', dengan kata lain tidak pandang bulu lebih tepatnya. 

Hancurnya karir pada titik teratas tentunya amat disayangkan bagi Nunung dan Jefri, tidak ada fans/pendukung yang tak kecewa setelah beredar kabar dua orang populer sejagat Indonesia ini.

Depresi, lelah, dan berada dibawah tekanan adalah pemicu utama bagi pekerja seni di layar kaca. Siapapun yang berada dalam ikatan kontrak, harus selalu siap sedia dan bugar, Maka dari itu penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan artis bukan lagi menjadi suatu hal yang tabu, beberapa dari kita mungkin berpikir apa kurangnya mereka dengan kehidupan glamor, uang yang banyak, juga popularitas masih saja menghanyutkan mereka dalam kasus narkoba?

Tuntutan Produser, Agensi, dan Industri menyebabkan para artis bekerja seharian penuh, memenuhi selera penonton, dan tidak bisa menjadi diri mereka sendiri. Mengapa demikian? mereka tidak akan laku jika tidak mengikuti keinginan/selera pemirsa. 

Selain itu persaingan dalam dunia entertainment menyebabkan mereka bersaing mati-matian untuk mempertahankan pamor di mata penonton, jika tidak seorang artis akan tenggelam popularitasnya dan diputuskan dari kontrak.

Godaan adalah perkara mutlak dalam dunia hiburan selanjutnya, setelah debut seorang artis tentu saja berusaha mencoba membuat dirinya berbeda dari orang biasa, maksudnya adalah membentuk sebuah strata sosial baru yang akan menjadi pembeda orang biasa dan pekerja seni, indikatornya adalah dari gaya hidup, setelah menjadi artis tentu saja gaya hidup harus lebih classy lagi untuk menonjolkan bahwa ia adalah seorang artis.

Kurangnya Quality time, membuat setiap artis merasa sepi ditengah sorakan penggemar. Meski tampak segar di layar kaca, para artis tentu saja kekurangan waktu untuk menjalin hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman karib. 

Setiap artis juga dituntut supaya tidak salah langkah dalam bergerak, berucap, dan berulah. Popularitas menyebabkan ruang privasi menjadi lebih minim, salah sedikit saja bisa mencacati citra mereka.

Untuk itu dengan mendapat kabar seperti ini, dapat membuka mata kita semua bahwa tidak seluruh harta, tampang, dan popularitas dapat membuat seseorang menjadi benar-benar bahagia secara seutuhnya. 

Melalui tulisan ini, penulis berharap dapat menjadi pertimbangan bagi siapapun yang ingin mencoba masuk ke dalam industri hiburan,

Semoga Bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun