Mohon tunggu...
Agung Dwi
Agung Dwi Mohon Tunggu... Editor - When the night has come

Menulis - Menyunting - Mengunggah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apakah Milan Sekarang Titisan Milan Ancelotti?

18 Agustus 2017   15:40 Diperbarui: 18 Agustus 2017   16:23 3557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Kompas Bola

MENONTON pertandingan AC Milan dengan kemenangan enam gol tanpa balas rasanya sudah menjadi barang langka beberapa tahun ini. Apalagi di kompetisi Eropa. Itu sudah pasti jadi hal yang sangat dirindukan para Milanisti, seperti saya ini. Ah, jika Anda seorang Milanisti pasti tahu rasanya menantikan penampilan apik Milan seperti di era awal 2000-an dengan gol-gol klasik Andriy Shevchenko atau gol-gol aneh Filippo Inzaghi yang bakal membuat Anda tertegun dan merasa heran, "kok bisa ya". Tiga tahun belakangan, Milan memang bak lokomotif bermesin uap air di kala para pesaingnya sudah sekelas Shinkansen. Tertatih-tatih menjalani musim demi musim.

Nah, jangan heran, jika Milanisti menonton pertandingan semalam--atau seenggaknya menonton cuplikan gol-gol di kanal YouTube--pasti akan sedikit tergugah rasa optimistis menghadapi musim baru tahun ini. Dengan pergerakan di bursa transfer yang jorjoran--tenang, harga 10 punggawa baru Milan masih kalah dengan satu Neymar--plus laga pramusim dan babak awal Europa League yang positif, rasanya dahaga akan kebangkitan Rossoneri bisa terselesaikan "sementara".

Okelah, lawan-lawan Milan dalam tiga pertandingan resmi ini masih jauh di bawah level klub-klub Serie A--kalau boleh dibilang seperti itu. Saya pun baru dengar nama klub macam Craiova dan Shkendija yang menjadi lawan Milan di babak awal Liga Eropa. Skor 1-0 dan 2-0 lawan Craiova dan teranyar 6-0 lawan Shkendija sudah tentu membuat taipan Tiongkok tak merasa rugi menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk membangun ulang klub kedua terbanyak pemegang trofi Liga Champions. Setidaknya untuk saat ini.

Ketika dua kali melawan Craiova, tim besutan Vicenzo Montella masih meraba-raba, masih butuh penyesuaian antar-sesama punggawa. Maklum saja, dari 11 starting eleven saat leg pertama, hanya 6 pemain lama yang jadi pilihan Montella. Itu pun hanya Gianluigi Donnarumma, Ignazio Abate, dan Giancomo Bonaventura saja yang tembus 20 main di liga musim lalu. Sisanya, seperti Christian Zapata, Ricardo Montolivo, Mbaye Niang jarang dimainkan. Bahkan, Niang harus rela menepi ke Watford di tengah musim karena kurang istimewa bagi Montella. Begitu juga di leg kedua, Montella kembali memasang 6 pemain lama dikombinasikan dengan 5 punggawa anyar. Hasilnya, Milan hanya mampu mencetak tiga gol di dua pertemuan melawan klub yang tidak pernah ada di jagat PES: Bonaventura (1), Ricardo Rodriguez (1), dan Patrick Cutrone (1). Catatan baiknya, dua pertandingan awal itu, Milan mampu mencetak gol di babak pertama--yang di musim kemarin mereka kerap buntu--plus, dua punggawa anyarnya Rodriguez dan Cutrone--promosi dari tim primavera--mampu unjuk gigi.

Nah, di pertandingan resmi ketiga dini hari tadi, Milan betul-betul menunjukkan otot yang lama kendur. Enam punggawa anyar dimainkan sejak menit awal. Leonardo Bonucci yang didatangkan secara mengejutkan dari Juventus didapuk jadi kapten baru Milan. Lima rekrutan baru yang tampil lainnya adalah Andrea Conti, Frank Kessie, Hakan Calhanoglu, Andre Silva, dan Fabio Borini. Sementara, muka-muka lama yang dimainkan adalah Donnarumma, Zapata, Luca Antonelli, Montolivo, dan Suso.

Sejak menit awal, Milan tampil agresif menyerang. Total 35 tembakan dilesatkan Milan, 14 di antaranya mengenai sasaran, dan 6 tembakan berhasil bersarang ke gawang Shkendija. Milan pun berhasil menguasai 66% alur bola. Babak pertama, 3 gol berhasil dilesakkan. Tiga gol berikutnya disarangkan setelah turun minum. Wakil Makedonia benar-benar dibuat ciut di hadapan 40-an ribu Milanisti di Sansiro.


Sang kapten lama, Montolivo, justru tampil menggila. Ia seakan-akan tampil tanpa beban lagi, meski ban kapten yang selama ini ia kenakan harus berpindah lengan. Total dua gol ia ciptakan semalam. Belum lagi rekrutan baru macam Silva dan Borini. Mereka berhasil menjawab kepercayaan Montella. Silva cetak dua gol dan satu assist serta Borini yang diragukan kualitasnya berhasil menyumbangkan satu gol. Satu gol lainnya dicetak oleh full back kiri, Anonelli. Ya, kemenangan ini bakal menjadi mood booster bagi Milan dan Milanisti.

Jelmaan AC Milan Ancelotti?

Komposisi Milan saat ini mungkin mendekati "pas" jika harus dibandingkan skuat Milan kala ditukangi Don Carlo, panggilan akrab Ancelotti. Bonucci sebagai kapten baru ibarat Maldini. Karisma Bonucci akan membangkitkan mentalitas punggawa Milan dalam mengarungi musim 2017/2018. Targetnya, Liga Champions, syukur-syukur bisa Scudetto. Bonucci akan ditemani oleh Alessio Romagnoli yang selalu digadang-gadang sebagai titisan Nesta atau Mateo Musacchio atau Zapata. Di sisi kanan dan kiri, tusukan-tusukan Andrea Conti dan Rodriguez mengingatkan saya dengan Cafu dan Serginho, plus pelapis muka lama macam Abate dan Antonelli yang tak kalah kualitasnya.

Soal deep playmaker, sosok Pirlo sebagai jenderal kala itu mungkin akan terpancar di diri Lucas Biglia atau Montolivo. Jangan lupakan Manuel Locatelli yang mencetak gol spektakuler kala jumpa Juventus musim kemarin. Locatelli barang tentu akan diplot sebagai pelapis Biglia dan Montolivo sembari menimba ilmu agar bisa jadi Pirlo baru di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun