Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Burung Mati Dilumbung Padi

28 Juli 2017   15:05 Diperbarui: 28 Juli 2017   17:00 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalo anda ditaruh di sebuah lumbung padi apakah anda akan mati kelaparan karena kekurangan Padi atau Beras?

Kalau anda di taruh di dekat tandon air ber ribu ribu ton liter jumlah airnya apakah anda akan mati kehausan?

Apakah anda harus menyuruh orang lain untuk membelikan Padi atau beras sementara anda hidup di dalam lumbung padi atau beras?

Apakah anda akan menyuruh orang membawa air dari tempat yang jauh karena anda kehausan sementata ada air didekat anda?

Berapa energi dan waktu terbuang yang sedang anda lakukan dan biarkan? Berapa biaya opersional yang harus anda keluarkan untuk membeli itu semua?

Nampaknya itu yang sedang dialami Pemerintah saat ink, mereka tidak sadar bahwa mereka sedang hidup dilumbung padi sehingga mereka memesan beras dari pulau seberang.

Mereka tidak sadar sedang berkecimpung dekat tandon tandon air sehingga harus telepon kanan kiri dan teman atau saudaranya untuk membawakan air supaya ia tidak mati kehausan.

Sama halnya dengan yang terjadi saat ini, pesisir pantai dengan kadar garam yang sangat tinggi lha kok sampai impor garam dari luar negeri,?? Apakah ini bukan keblinger namanya? Ataukah memang sudah sangat amnesia para petinggi petingginya ataukah ada agenda lain yaitu yang berujung duit lagi masuk kantong kanan. Dan kiri?

Ah sudahlah lagian mereka yang merasa menjadi pemilik kuasa negeri ini walaupun kita yang memberi mereka upah makan setiap hari.

Ah sudahlah kita ini hanya wong cilik yang salah omong di kenakan undang undang ditangkap dianggap makar dan di tuduh jadi penyebar berita hoax dan tukang sebar kebencian dan fitnah.

Lebih tepatnya lagi ada apa dibalik Impor Garam tadi dengan mengeluarkan semisal milyaran rupiah hanya untuk menambah kebodohan dan kepekokan sendiri, bujankah lebih bagus memberikan fasilitas dan mengoptimalkan para petani garam,. Memang sepertinya benar kata pepatah bahwa orang yang berpengalaman itu banyak makan Asam garam, nah ini sepertinya memang sekarang ditunjukan  bahwa pemerintah kita saat ini prematur belum layak memimpin sudah meminpin dan menduduki jabatan tertentu, nah simbol dari perkataan orang orang tua jaman dahulu tadi di nyatakan dengan kekurangan Garam beneran, dan tindakan yang diluar nalar dan logika masak pesisir pantai begitu luasnya Garam sampai kehabisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun