Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadikan Salat Bahan Candaan, Atta Hallilintar Menistakan Agamanya Sendiri?

14 November 2019   07:02 Diperbarui: 14 November 2019   07:09 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atta Hallilintar | Sumber gambar: zonatimes.com

Entah kebetulan atau memang disengaja, beberapa tokoh populer seringkali melakukan tindakan-tindakan yang kontroversial. Mereka melakukan itu apakah sebuah bentuk spontanitas ataukah memang tindakan terencana dengan tujuan mendapatkan perhatian dari publik. Atta Hallilintar, youtuber dengan jumlah subscriber terbesar di tanah air ini beberapa waktu lalu sempat menyita perhatian publik seiring kasus affair-nya dengan DJ Bebby Fey.

Kasus yang berujung pada pelaporan kepada polisi oleh Atta Hallilintar terhadap DJ Bebby Fey itu pun kini belum jelas kelanjutannya. Beberapa waktu berlalu, sebuah organisasi masyarakat (ormas) di Banten melaporkan Atta Hallilintar ke polisi terkait dugaan penistaan agama. Atta Hallilintar dengan aksinya yang diunggah melalui kanal youtube Gunawan Swallow tersebut dianggap telah melecehkan ibadah sholat. Aksi Atta bersama adiknya yang beradegan goyang-goyang, menerima telepon, dan berteriak-teriak saat mengerjakan sholat dianggap oleh pentolah ormas di Banten, Ustad Ruhimat, sebagai bentuk penistaan terhadap ritual suci ibadah sholat.

Masih belum jelas apa latar belakang atau motif dari Atta Hallilintar mempertontonkan tindakannya tersebut. Sengaja menistakah atau sekadar guyonan yang tidak disadari memiliki efek penistaan? Dengan adanya pelaporan tersebut mungkin dalam waktu dekat pihak Atta Hallilintar akan memberikan pernyataan publik guna menanggapi hal ini.

Akan tetapi laporan sudah masuk ke kepolisian dan sepertinya Atta akan menjadi orang kesekian yang dianggap menista agama akibat unggahan konten youtube. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah pernah merasakan menjadi "pesakitan" dengan unggahan video "orasi" pada masyarakat di Kepulauan Seribu.

Ustad Abdul Shomad (UAS) juga pernah dilaporkan ke polisi oleh Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) perihal video ceramahnya tentang salib yang dianggap menistakan agama atau menghina simbol agama lain. Kini Atta Hallilintar juga mengalami nasib serupa. Perbedaannya, pada kasus Ahok dan UAS mereka terlibat dengan penistaan lintas agama.

Ahok yang non muslim dianggap menistakan agama Islam, sedangkan UAS yang muslim dianggap menistakan agama Kristen. Atta Hallilintar sendiri adalah seorang muslim dan dia dianggap menistakan agamanya sendiri?

Untuk mendapatkan kejelasan terkait kasus Atta ini tentu harus ada sebuah pernyataan sikap khususnya dari pihak Atta Hallilintar. Bagaimana bisa mereka mempermainkan sebuah ritual seperti sholat sebagai bahan candaan yang tidak lucu? Apakah mereka tidak memahami nilai kemuliaan dari ritual ibadah itu.

Perlu dicatat bahwa ibadah sholat adalah amal ibadah yang pertama kali dihisab kelak di yaumul hisab. Jikalau sholatnya baik maka kemungkinan amal ibadah yang lain akan dianggap baik. Akan tetapi jika sholatnya saja buruk maka sudah pasti yang lain dianggap buruk. Lantas bagaimana dengan mereka yang dengan sengaja mempermainkan sholat?

Jika memang yang dilakukan Atta Hallilintar memang sengaja membuat sholat sebagai bahan candaan, maka permintaan maaf itu layaknya bukan ditujukan kepada masyarakat atau umat Islam. Akan tetapi langsung kepada Allah SWT yang menurunkan perintah sholat secara langsung kepada Rasullullah Muhammad SAW. Atta Hallilintar semestinya malu dengan dirinya sendiri karena perbuatannya yang demikian itu. Mengaku muslim tetapi perbuatannya mencederai kesucian ritual umat Islam itu sendiri.

Apakah memang sebuah popularitas sedemikian berharganya sampai-sampai demi memperoleh itu semua sampai harus merendahkan hal-hal mulia dari suatu agama? Apakah tidak cukup jumlah subscriber yang bejibun itu untuk membuat konten yang lebih bermartabat daripada membuat video melecehkan aktivitas sholat?

Atta dan orang-orang yang terlibat didalamnya semestinya berfikir bahwa aksinya itu bisa saja ditiru oleh banyak orang, khususnya para subscriber-nya. Mau berkata apa nanti jikalau banyak orang diluar sana bermai-ramai mengadopsi video unggahan dimana Atta Hallilintar tengah membercandai ritual sholat? Publik figur seperti Atta Hallilintar semestinya lebih bijak dalam bersikap dan berbuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun