Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penghargaan Tertinggi untuk Para Kompasianer

6 Februari 2019   07:16 Diperbarui: 6 Februari 2019   07:52 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : www.kompasiana.com

Sebuah penghargaan sayogyanya diberikan kepada suatu individu atau kelompok yang dianggap memiliki sesuatu lebih spesial atau lebih unggul dibandingkan yang lain. Terkhusus dalam sebuah even misalnya, penghargaan merupakan hal yang dianggap memiliki prestise tinggi bagi penerimananya. Selain dimaksudnya sebagai bentuk apresiasi, sebuah penghargaan juga ditujukan untuk menggugah antusiasme pihak-pihak lain agar lebih giat berkarya serta lebih antusias untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dalam beberapa waktu terakhir ini, kompasiana telah memberikan apresiasi penyemangat yang cukup baik kepada para kompasianer. K-reward misalnya, cukup menggugah antusiame kami sebagai kompasianer untuk menulis dengan lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan sarana pendorong baru selain keberadaan blog competition yang sudah sekian lama menjadi ajang unjuk gigi para penulis di kompasiana. 

Bisa dibilang memiliki kebanggaan tersendiri ketika nama kita termasuk sebagai bagian dari penerima K-reward, atau pemenang blog competition, atau tulisan kita mendapatkan label "pilihan" hingga headline. Dengan begitu banyaknya penulis yang tergabung dalam komunitas ini, dianggap sebagai salah seorang penulis yang "dihargai" merupakan momen yang begitu spesial. Perasaan seperti inilah yang sebenarnya dibutuhkan oleh para pegiat literasi saat ini.

Kompasiana sebagai sebuah komunitas untuk para penulis, telah cukup memberikan apresiasi kepada para kompasianer. Namun sebagai sesama kompasianer sebenarnya kita semua juga harus menjunjung tinggi semangat untuk saling memberi penghargaan, saling bertukar semangat, dan saling memancing antusiasme kita dalam menulis atau berkarya. 

Sebagai penulis, mungkin kita semua mendambakan value dari apa yang telah kita tulisakan. Baik itu value yang tampak seperti menerima rating tulisan, memperoleh nominal rupiah dari tulisan kita tersebut ataupun value yang tidak tampak seperti kepuasan dan kebanggaan dari adanya seseorang yang membaca tulisan kita atau yang bersedia menuliskan sepatah dua kata pada kolom komentar tulisan yang kita buat tersebut.

Sebagai salah satu tempat berkumpulnya para penulis, kompasiana mungkin tidak bisa memberikan sepenuhnya penghargaan kepada setiap orang yang menuangkan isi pikirannya dalam tulisan. Dengan begitu banyaknya jumlah kompasianer, mengusung skala prioritas tentu adalah pilihan paling logis ketika hendak memberikan apresiasi kepada mereka. Tentu dengan kriteria dan syarat-syarat yang sudah ditetapkan sebelumnya. 

Akan tetapi hal ini bisa jadi belum secara optimal mengobarkan semangat literasi menulis para kompasianer. Sehingga sebagai sesama anggota komunitas hendaknya kita juga mengambil peran dalam rangga menggelorakan antusiame dan kepercayaan diri untuk terus membuat tulisan-tulisan bermutu dari waktu ke waktu. Caranya bagaimana? 

Menurut hemat saya, kebanggaan terbesar sebagai seorang penulis adalah ketika tulisannya dibaca oleh orang lain. Inilah penghormatan dan penghargaan tertinggi bagi seorang penulis. Semangat dan ruh yang mendasari kompasianer adalah bagaimana agar literasi ini terus berkembang, dan hal ini hanya akan terjadi apabila segenap "penduduk" kompasiana terkhusus para kompasianer bisa bersinergi satu sama lain dengan saling membesarkan hati penulis lainnya.

Mungkin tanpa sadar kita hanya berfokus untuk terus berkarya, menulis, atau menuangkan isi pikiran kita melalui ketikan jari-jari di kompasiana setiap hari tanpa peduli atau enggan membaca hasil karya penulis lain. Banyak alasan untuk hal ini, mulai dari waktu yang terbatas untuk berlama-lama didepan komputer, topik tulisan yang tidak sesuai keinginan, dan masih banyak lagi yang lain. Namun tidakkah kita berfikir bagaimana jika hal tersebut juga dilakukan oleh para kompasianer lain? Ujung-ujungnya adalah kita hanya terus menulis untuk kebutuhan pribadi sendiri tanpa ada keinginan untuk menghidupkan suasana harmonis sesama anggota komunitas. 

Para kompasianer bisa dibilang sebagai satu tim yang berperan besar dalam menyebarkan semangat literasi. Sehingga perlu adanya kesepahaman antara satu dengan yang lainnya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dengan begitu banyaknya tulisan setiap hari yang muncul pada laman kompasiana mengharuskan kita membaca semuanya. Kan tetapi setidaknya kita bisa memulai dari tulisan-tulisan pada genre yang sama dengan bidang minat tulisan kita masing-masing. Yang menyukai politik bisa membaca tulisan kompasianer lain di bidang politik, yang menyukai olahraga bisa menanggapi tulisan kompasianer lain di bidang olah raga, dan seterusnya. Dengan demikian komunikasi sesama kompasianer akan lebih hidup serta sillaturrahmi terjalin satu sama lain.

Ada sebuah keyakinan besar bahwa menulis akan abadi sepanjang zaman. Dari sejak sejarah manusia bermula, kita mengetahui bahwa jejak-jejak penulisan masa lalu telah memberikan informasi berharga bagi kita yang hidup dimasa kini. Dan apa yang kita tuliskan saat ini akan menjadi sesuatu yang sangat berharga di masa depan perihal keberadaan sebuah peradaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun