Mohon tunggu...
Agam Sidro
Agam Sidro Mohon Tunggu... -

lelaki yang sibuk dengan dirinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nikmatnya Melaksanakan Sunnah Rasul Malam Jum'at

16 Juni 2011   20:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:27 14127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua malam sama di mata Tuhan, dan sama saja di mata sains. Tidak ada satu malam lebih baik dari pada malam lainnya. Sebab apa yang disebut malam hanyalah sebuah proses alam yang terjadi di semua tempat di dunia, meskipun bentukya berbeda-beda, sesuai dengan posisinya di hadapan matahari. Namun secara sosial dan keagamaan malam memiliki banyak arti. Secara sosial malam mengharuskan manusia beristirahat dari segala kepenatan siang hari saat ia bekerja. Namun pada malam hari pula dalam banyak kelompok sosial digunakan sebagai saat untuk berinteraksi dengan sesama. Berjumpa dan mendiskusikan apa yang sudah dan apa yang akan dilakukan. Namun malam juga kerap dimanfaatkan orang untuk mendapatkan harta dengan jalan yang tidak halal. Dalam agama, malam juga didedikasikan sebagai saat yang baik untuk mendekatkan diri kepada tuhan. Meskipun Tuhan ada di mana-mana dan hadir kapan saja, namun malam adalah waktu di mana mansia telah melepaskan hubungannya dengan dunia, dengan berbagai kesibukan dan hiduk-pikuk pekerjaan. Karenanya malam adalah waktu yang tepat menuju Tuhan. Apalagi malam Jum'at, malam yang lebih mulia dari malam lainnya. Mendekatkan diri kepada Tuhan pada malam hari pasti memiliki perbedaan dengan jika melakukannya di siang hari. Kesenyapan malam mebuat secara psikologi manusia lebih jernih melihat dirinya sendiri. Pada saat itu juga manusia cenderung tidak bisa menipu dirinya sendiri. Semua apa yang ia sembunyikan dalam hati akan keluar. Semua apa yang dia rahasikan akan terungkap. Bukan kepada orang lain, tapi kepada Tuhan yang ia yakini. Berdoalah kepada Tuhan di malam hari. Tundukkan kepala dalam-dalam. Tundukkan hati pada kepasrahan. Pusatkan pikiran pada sang Maha Penerima Doa. Ungkapakan apa yang telah engkau lakukan. Akui apa yang telah engkau salahkan. Sebutkan apa yang engkau inginkan. Malaikat-malaikat penunggumu akan mencatat. Gelap malam akan membawa harapan dan impian pada si Penerima Doa. Dia yang akan menjawab doa-doa baik dengan langsung atau tidak. Shalatlah, bertahajjudlah, pada malam Jum'at. Seperti Rasul sunnahkan kepada Ummatnya. Semoga Bermanfaat,

Baca Juga Tulisan Saya Yang Lain!

Nikmatnya Mencapai "Puncak" | Bersetubuhlah, Jangan Onani! | Esek-esek di KA Jogja-Jakarta | Mengajar Anak Gaya Berciuman | Sssttt...Ada ABG Saling menunjukkan ANU-nya | Doggy Style Sampai Pagi | Bercinta di Perpustakaan | Yang Tidak Istimewa Dari Yogyakarta | TKW; Tentang Seks Wanita Arab | TKW; Tentang Nafsu Seks lelaki Arab

Kalau anda merasa tulisan ini bermanfaat silahkan Beri Nilai di sini :-)

↓

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun