Mohon tunggu...
Ahmad Fadhil Imran
Ahmad Fadhil Imran Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hutang Jangka Panjang

10 Januari 2017   06:19 Diperbarui: 18 Januari 2017   20:48 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku cucu revolusi, aku anak reformasi, aku birokrasi?

Segerombol para pencatat nampak terengah-engah. Aku Nampak derita depresi mencari modal.

Bisikan iblis tak kenal kembang kempis, iblis menjual, menawar, memberi kekenyangan kepadaku dengan menghirup aktiva tak lancar kerakusan.

Tercatatlah utang tersembunyi ini.

Rombongan audit itu tertawa,
oleh angkara murka bikinan mereka.

Ku pasok diri ini menuju pesona pezina, semakin aku tertagih.

Kutahu itu dosa, tapi nafsu terus bertambah.
Wahai sang auditor yang maha kuasa, apa aku ini?

Yang mereka kenal kakekku penyaji revolusi, ayahku penyusun reformasi..

Sedang aku yang berhidung panjang mencium kejayaanmu, tak kunjung tunaikan tagihanmu, hanya sanggup mengirim catatan duka yang memperkosa neraca nusantara..

Makassar, 212017

@afi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun