Mohon tunggu...
Faqih Ashri
Faqih Ashri Mohon Tunggu... Teknisi - The Revolutionist

Bima City, 06-02-1990 Menulis untuk mengetahui rahasia tak tertulis, mendamba setiap pengalaman baru yang tak terlupakan.. City Planner, Content Writer, YouTuber. www.faqihashri.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tersungkur dalam Amarah Singa

20 Juli 2015   13:03 Diperbarui: 20 Juli 2015   13:03 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tengah terjadi di negeri para pemilik seribu topeng di wajah..
Tentang sebuah konfrontasi berbuah jengah, lakon berjalan di garis-garis tengah..
Bercuap meneriaki ketidakadilan di suatu waktu..
Namun saat saudara kami berteriak pilu, mereka diam membisu..

Busuk!!
Bermain silat lidah sebatas kata minor dan mayor, dalam penderitaan menusuk..
Mereka dengki pada ibadah kami yang khusuk..
Halalkan segala cara merangkul media..
Begitulah, sekawanan domba menggigil ketakutan pada ketenangan singa..

Terkutuk!!
Aku tau begitulah kalian, dogma picik termanifestasi secara membabi buta..
Tikus-tikus kalian tempatkan dalam sendi-sendi negara..
Agar kian bebas moralmu terlampiaskan secara nyata..
Siapa lagi dibalik ini semua? Daerah mana lagi yang ingin merdeka?

Biadab!!
Perlahan kalian ingin memisahkan dengan kami punya saudara..
Negeri ini makin kecil dirundung referendum sedemikian rupa..
Tapi tunggu dulu.. mungkin kalian lupa..
Ini bukan tentang rumah ibadah..
Ini bukan tentang terpancingnya amarah..
Ini semua tentang sebuah agama, gumpalan kepercayaan..
Agama keyakinan terselip dalam rongga dada.. tak terbatas unsur geografi dan batas wilayah saja..
Agama keyakinan kami tak hilang bersama hilangnya masjid kami..
Jadi apa yang kau bakar, wahai tangan-tangan jahannam??
Kalian hanya membakar ekor singa yang sedang duduk tenang..
Kalian bisa membakar rumah ibadah kami, tapi kepercayaan kami sama sekali tak terbakar..
Dengarlah media, tengoklah wahai presiden!
Jika kalian muslim jangan bungkam, jika kalian mayoritas jangan plin-plan ..
Masjidmu, tempat ibadahmu, telah dinodai..
Hukumlah, sebelum Tuhan sendiri yang menghukum kita..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun