Mohon tunggu...
Aditya Husein
Aditya Husein Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bioteknologi untuk Indonesia

1 November 2018   16:19 Diperbarui: 1 November 2018   16:24 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sebelumnya telah dibahas oleh penulis tentang ilmu kimia, sekarang penulis ingin membahas tentang bioteknologi yang merupakan pengembangan dari ilmu kimia. Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi dari ilmu kimia dapat dibagi beberapa keilmuan. 

Keilmuan yang sangat berkembang pada abad 21 ini dari keilmuan kimia dapat dibagi menjadi 2 bagian. Ilmu kimia berkolaborasi dengan ilmu fisika akan menghasilkan nanoteknologi dan ilmu kimia berkolaborasi dengan ilmu biologi menghasilkan bioteknologi. Penulis ingin membahas tentang bioteknologi pada tulisan ini.

Bioteknologi sesuai dengan namanya suatu teknik modern untuk mengubah bahan mentah melalui transformasi biologi sehingga menjadi produk yang berguna (Supriatna.1992). Produk bioteknologi yang sangat terkenal seperti kultur jaringan , rekayasa genetika, kloning dan lain-lainnya. Bioteknologi sangat berguna saat ini dan telah menjadi kebutuhan saat ini dan kebutuhan untuk masa depan.

Sayangnya perkembangan bioteknologi di Indonesia sangat memprihatinkan. Padahal dari produk bioteknologi tersebut jika dimanfaatkan dengan baik dapat menyelesaikan masalah Indonesia saat ini.... Kok Bisa?

Saat ini kita tunjau dari aspek pertanian. Indonesia masih menerapkan sistem lama untuk bercocok tanam seperti musim hujan adalah musim bercocok tanam untuk padi sehingga dalam setahun hanya sekali atau dua kali panen padahal dari makanan pokok ini sangat dibutuhkan masyarakat sehari-hari sebagai makanan pokok. Berapa banyak kekurangan yang harus ditutupi dari pangan padi ini saja, dan akhirnya negara ini mesti import padi dari negara lain. 

Sangat miris untuk negara yang katanya sebagai negara agraris yang tanahnya sangat subur. Lain hal dengan pertanian di negeri tirai bambu yang sangat besar penduduknya sampai 1,5 Milyar dapat terpenuhi pangannya hal tersebut karena bioteknologi dibidang pangan negara tersebut sangat maju mereka dapat membuat panen lebih dari 2 kali bahkan sampai 5 kali lebih dalam setahun. 

Itu untuk sektor pangan saja dan masih banyak lagi seperti sektor perternakan contohnya. Indonesia saat ini masih mengimport daging ayam dan sapi kenapa tidak bisa dipenuhi oleh perternak Indonesia karena hewan ternak di Indonesia sangat lama berkembang biaknya atau sangat lama waktu yang diperlukan untuk berkembang dan siap untuk dikonsumsi dagingnya karena masih kurangnya bioteknologi khususnya dibidang kloning membentuk hewan ternak yang sangat cepat waktu berkembangnya dan waktu berkembangbiaknya. 

Dalam sektor kesehatan seperti vaksin yang sangat berkembang saat ini dikarenakan jumlah penyakit yang semakin berkembang (berevolusi) dan semakin resistan. Dan masih banyak hal lainnya dari bidang bioteknologi ini yang harus dibenahi.

Itu menjadi PR yang besar bagi bangsa ini. Untuk menjadi bangsa yang besar seharusnya bangsa ini harus tangggap dengan kemajuan teknologi. Bangsa ini harus bisa menjadi pelopor. 

Banyak peneliti dari bangsa ini yang memberikan kontribusi besar dalam perkembangan bioteknologi dunia saat ini. Sayangnya mereka bekerja untuk bangsa lain karena kurangnya atau tidak adanya fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk mereka. Sungguh miris sangat miris yang lagi-lagi bangsa ini lakukan. Seharusnya kita mampu menciptakan teknologi tesebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun