Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sayang, Om di Atas Ya?

31 Desember 2011   06:03 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_152907" align="alignleft" width="300" caption="Stop Free Sex, Stop Hubungan Bebas!"][/caption]

Malam Tahun baru 2012 menjelang tiba, seorang pria berusia 38 tahun akhirnya meninggalkan Kota Bandung dikarenakan tidak mau terganggu dengan hiruk pikuknya penantian orang-orang yang tidak punya kerjaan terhadap tahun baru, menurutnya pekerjaan sia-sia, bising dan membuat suntuk. Akhirnya Pria ini berangkat ke Lembang, menuju sebuah Villa.

Sesampainya di Vila, Pria ini bertemu dengan seorang ABG cantik berusia delapan tahun

“Hai Om...” Sapa ABG yang masih belia ini, terasa akrabnya gadis ini pada Pria tersebut.

“Hai..Tasya Sayang” jawabnya, Gadis yang masih belia ini mencium pria yang dia panggil OM ini. Mereka berdua menuju ke dalam Villa tersebut.

Di dalam Villa tersebut seorang Ibu-Ibu setengah baya tergopoh-gopoh mempersilakan pria tersebut untuk duduk dan diapun bergegas mempersiapkan kamar untuk pria yang saat ini sedang asyik bercengkrama dengan Tasya. Malampun tiba, tidak terdengar lagi hiruk pikuk terompet, kembang api dan petasan di tempt sepi itu. Benar-benar sepi, romantis dan sangat menyenangkan.

Gadis berusia Sembilan tahun tersebut berbaring diatas pangkuan pria ini, dia mengusap-ngusap kening gadis imut ini. Tasya menguap dan menggenggam jemari pria yang dia panggilnya OM itu.

“Tasya, Sudah mau Bobo ya…”tanya Pria itu kemudian.

“Iya..OM, Kita Di Sini aja ya, depan tv” jawab tasya sambil mengusap-ngusap matanya.

“Sayang…Om Diatas Aja ya” Pria itu membujuk Tasya.

“Tasya, bobonya sama mama dikamar mama yah…Om mau kekamar OM diatas lantai dua, besok pagi-pagi kita lari pagi, lihat kebun bunga dan foto2, Om Janji ” Pria ini mencoba menjelaskan dan mengulurkan tanganya pada Tasya.

Dengan malas akhirnya Tasya melangkahkan kakinya menuju kamar. Sang ibu yang kemudian datang membawakan gorengan pisang hangat menjelaskan bahwa begitulah kondisi Tasya saat ini, semenjak Bapaknya menikah lagi dengan wanita lain dan menceraikannya, Tasya seperti sangat merindukan kasih sayang seorang Bapak. Dia menantikan belaiian dan sapaan seorang Ayah. Ibu Tasya terisak. Pria ini menyampaikan keinginannya untuk membawa Tasya ke Bandung, jika diizinkan untuk disekolahkan dan bergabung dengan sepupu-sepupunya yang lain.

Catatan :

Cerita diatas Fiktif bentuk kampanye anti Perceraian. Stop Perceraian, Jangan Korbankan Anak Anda. Seorang anak yang baru lahir hingga dewasa sangat membutuhkan kasih sayang seorang Ayah. Wahai Para suami, Jangan tinggalkan para istri Anda. Kado Akhir tahun, Stop Free Sex, Stop Kondomisasi. Stop Narkoba. Jadikan Indonesia lebih baik

Bandung, 31 Desember 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan , adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A9

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun