Mohon tunggu...
Heri AFadlan
Heri AFadlan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tahapan Terjadinya Kebutuhan

12 Juni 2017   21:06 Diperbarui: 12 Juni 2017   22:03 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tau mengenai kebutuhan? Siapa yang memiliki kebutuhan? Ya semua orang tau akan apa itu kebutuhan dan penulis juga yakin bahwa setiap individu memiliki kebutuhan. Kebutuhan memiliki beragam jenis. Beragam jenisnya kebutuhan bagi setiap setiap individu mengakibatkan pada setiap individu masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda. Setiap individu pastinya memiliki penyikapan berbeda-beda dalam kehidupannya yang berdampak pada berbedanya kebutuhan yang dimilikinya. 

Sebagai contoh, A memiliki kebutuhan bahwa ia minum susu setiap pagi karena ia beranggapan bahwa susu membuat ia merasa lebih bugar. Lain lagi dengan B, ia menganggap bahwa berolahraga setiap pagi walaupun hanya sebentar itu dapat membuat badannya terasa bugar. Disini terdapat poin bahwa minum susu dan   berolahraga dipagi hari dapat membuat badan bugar dan menjadi kebutuhan dari masing-masing A dan B. Lalu bagaimana kebutuhan A dan B bisa berbeda? Penulis mencoba menuangkan pemikiran penulis dibawah ini mengenai tahapan terjadinya kebutuhan.

1.  Tahap mencoba

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mencoba merupakan kegiatan mengerjakan (berbuat) sesuatu untuk mengetahui keadaannya. Penulis mengarahkan keadaan yang dimaksud lebih kepada keadaan setelah mengerjakan sesuatu tersebut. Pada tahap mencoba ini sebelumnya individu mendapatkan suatu keadaan yang membuat ia merasa tidak nyaman. Dari perasaan tidak nyaman ini individu mencari bagaimana ia bisa menghilangkan perasaan tersebut. 

Pada proses ini individu mulai mencoba berbagai hal sehingga ia bisa menghilangkan rasa tidak nyaman. Pastinya banyak hal yang dicoba dari individu sampai ia mendapatkan suatu hal yang menghilangkan ketidak nyamanannya. Pada akhirnya individu mulai menemukan bahwa "ternyata ini yang bisa membuat saya nyaman".

2. Tahap Kecanduan

Menurut Griffiths, kecanduan merupakan aspek prilaku yang kompulsif, adanya ketergantungan, dan kurangnya kontrol. Sehingga pada tahap ini, individu mulai merasa ketergantungan pada suatu hal sehingga dapat membuat ia nyaman. Pada umumnya kecanduan lebih dititik beratkan padahal negatif, padahal hal positif juga merupakan kecanduan, hal ini baiknya kita lebih perhatikan kembali. Kecanduan, menurut Mark, Murray, Evans, danWillig terjadi disebabkan oleh:

  1. Keinginan yang kuat untuk selalu terlibat dalam perilaku tertentu (terutama ketika kesempatan untuk telibat dalam perilaku tertentu tidak dapat dilakukan).
  2. Adanya kegagalan dalam melakukan kontrol terhadap perilaku, individu merasakan ketidaknyamanan dan stress ketika perilaku ditunda atau dihentikan.
  3. Terjadinya perilaku terus menerus walaupun telah ada fakta yang jelas bahwa perilaku mengarah kepada permasalahan.

Berdasarkan teori diatas dibuktikan bahwa saat seseorang mendapatkan suatu hal yang membuat ia nyaman maka akan membuat kecanduan bagi individu tersebut, dan pada saat kegiatan tersebut terhenti, individu tersebut akan merasakan ketidaknyamanan kembali sehingga ia akan menjadi berlebihan. Kembali padacontoh di awal, A jika tidak minum susu pada pagi hari akan merasa lemas dan tidak bertenaga dalam kesehariannya, begitu juga B jika ia tidak berolahraga dipagi hari ia akan merasa lemas dan pegal pada badannya.

Pada tahapan ini, kecanduan memiliki dampak yang sangat fatal bagi kebutuhan seseorang. Karena kecanduan dapat memprogram juga kepada tubuh kita bahwa tubuh memerlukan objek (sesuatu yang dapat menghilangkan rasa tidak nyaman) agar ia berfungsi normal kembali. Sehingga dirasa sulit jika tidak mendapatkan objek tersebut pada jangka waktu tertentu.

3. Tahapan Kebutuhan

Murray mengungkapkan bahwa kebutuhan adalah sebuah konstruk yang menunjukkan "sebuah dorongan dalam wilayah otak" yang mengatur berbagai proses seperti persepsi, pikiran, dan tindakan dengan maksud untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Berdasarkan teori diatas, kebutuhan dapat mengubah suatu keadaan yang tidaknyaman kepada keadaan yang nyaman. Setiap individu akan melakukan kegiatan yang menjadi kebutuhannya secara berulang sehingga ia mendapatkan apa yang menjadi zona nyamannya. Berbagai macam kebutuhan berbeda-beda pada setiap individu membuat kebutuhan itu banyak macamnya. Dijelaskan oleh Gardner Murphy bahwa kebutuhan terdiriatas 4 kategori, yaitu:

  1. Kebutuhan dasar yang berkaitan bagian-bagian penting tubuh misalnya kebutuhan makan, minum, udara dan sejenisnya.
  2. Kebutuhan akan kegiatan, meliputi kebutuhan untuk tetap bergerak.
  3. Kebutuhan sensori, meliputi untuk warna, suara ritme, kebutuhan yang berorientasi terhadap lingkungan dan sejenisnya.
  4. Kebutuhan untuk menolak sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti rasa sakit, ancaman, dan sejenisnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun