Mohon tunggu...
Adinda DwiSofia
Adinda DwiSofia Mohon Tunggu... Lainnya - Adinda Dwi Sofia

Bissmillah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Covid-19 Lenyap: Akankah Rupiah Dapat Stabil atau Tetap Bergerak Secara Volatil?

4 April 2020   20:56 Diperbarui: 5 April 2020   04:07 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Telah diketahui pada pertengahan Maret 2020, nilai tukar rupiah anjlok sampai menembus angka Rp. 16.000. Tak dapat dipungkiri melemahnnya rupiah diakibatkat penyebaran virus Covid-19 yang merugikan berbagai sektor kehidupan Pelemahan rupiah diakibatkan banyak oknum yang apatis terhadap pasar uang. Keapatisan ini menekan banyak nilai mata uang dalam pasar uang. Dengan melemahnya rupiah saat ini pemerintah dengan Bank Indonesia telah mengeluarkan stimulus untuk membantu pelemahan rupiah agar rupiah dapat menguat kembali. Tak dapat dipungkiri stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral mulai membantu nilai tukar rupiah untuk menguat. Tetapi, tak dapat memungkiri fakta yang ada nilai tukar rupiah mulai menguat dan terkadang hanya dengan hitungan jam saja nilai tukar rupiah dapat melemah kembali. Ini merupakan tugas yang sangat sulit untuk ditangani agar nilai tukar rupiah stabil.

Dapat di ibaratkan keadaan sekarang seperti sebuah tanaman parasite yang tumbuh pada tumbuhan inang, yang lama kelamaan akan merusak tumbuhan inangnya. Begitulah Virus Covid-19 yang bertujuan merusak semua sektor kehidupan. Penanggulan Covid-19 merupakan suatu kunci penting yang dapat meningkatkan nilai rupiah. Mengapa demikian? Saat ini telah tercatat lebih 200 negara, dengan lebih 1,09 juta orang yang telag terjangkit virus Covid-19. Penyebarang virus Covid-19 ini sangat menggangu kegiatan ekonomi. Dimana manusia tidak dapat melakukan kegiatan sebagaimana mestinya, terdapat batasan kegiatan agar tidak terinfeksi virus Covid-19. Keterbatasanlah yang mempengaruhi terganggunya kegiatan ekonomi dan banyak pasar yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Kenaikan Harga Barang Pokok 

Nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh berbagai macam faktor antara lain inflasi, suku bunga, ekspor, dll. Pada saat ini harga barang pokok meningkat sangat tajam. Peningkatan harga barang pokok diupayakan agar dapat menstabilkan tingkat inflasi. Peninggkatan harga ini bisa dilihat pada harga komoditas bawang putih,  cabai, beras, ayam, dll. Kenaikan harga bahan pokok dapat mencapai 50% dari harga sebelumnya. Kebijakan pemerintah ini diupayakan dapat menarik jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, sehingga tingkat inflasi dapat stabil.

Penurunan Suku Bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate

Selanjutnya, pada tanggal 19 Maret Bank Indonesia mengungumkan penurunan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%. Penurunan ini diupayakan dapat membantu UMKM dalam prosesnya. Pada saat ini UMKM telah menghadapi masa kritis karena dalam menjalankan prosesnya. Dapat diketahui perputaran uang dangang merupakan hal terpenting bagi pelaku UMKM.  Karena penyebaran virus Covid-19 ini pelaku UMKM kesusahan dalam penyerapan produk - produk  mereka. Adanya kesusahan ini banyak UMKM yang mendapatkan pendapatan kurang dari target, bahkan ada pula yang tidak mendapatkan pendapatan. Sebagai informasi UMKM merupakan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbanyak dalam Indonesia. Sektor UMKM yang sangat terkena ancaman dari dampak penyebaran virus Covid-19 adalah sektor jasa transportasi dan pariwisata.

Dalam sektor jasa transportasi dan pariwisata terasa sekali pendapatan berkurang secara drastis, karena himbauan pemerintah kepada pemerintah untuk tetap berdiam di rumah. Banyak jasa transportasi dan tempat wisata yang dilarang untuk beroperasi selama penyebaran virus Covid-19. Dalam sektor pariwisata pun terdapat banyak hotel yang mengalami penurunan pendapatan selama penyebaran virus Covid-19, tidak banyak masyarakat yang menginap dan beristirahat di hotel sehingga menyebabkan penurunan yang begitu drastis. Maka dari itu, UMKM perlu melakukan suatu strategi agar dapat bertahan dalam wabah virus Covid-19

Keadaan Ekspor Indonesia

Penyebaran virus Covid-19 ini juga berimbas pada kegiatan ekspor. Dimana banyak sektor yang berpotensi untuk mengekspor produknya mengalami penurunan dalam kinerja dan terdapat penekanan dalam aktivitas perdagangan. Dimana tidak adanya atau kurangnya bahan antara yang diproduksi Negara lain untuk diekspor karena terdapat gangguan dalam siklus supply global. Sektor ekspor utama Indonesia yaitu sektor pertambangan dan penggalian dimana hasil dari sektor tersebut sebagian besar akan diekspor ke China, dimana China merupakan awal mula munculnya virus Covid-19. Dapat diartikan bahwa sektor pertambangan dan penggalian mengalami ancaman yang sangat besar dalam hal ekspor ini. Bukan hanya dalam ekspor barang juga mengalami ekspor jasa pun mengalami ancaman penurunan yang sangat besar karena penyebaran virus Covid-19. Dimana dalam ekspor jasa ini sangat terasa pada sektor pariwisata, penurunan wisatawan asing yang tidak dapat berkunjung ke sebuah wisata karena penyebaran Covid-19 ini.

Banyak fakta yang telah terbukti bahwa penyebaran Covid-19 ini sangat berpengaruh sekali pada penguatan rupiah. Agar rupiah tetap stabil dan tidak bergerak secara volatil, maka panggulanan Covid-19 harus secara tepat dan cepat. Memang tidak dapat diketahui kapan waktu untuk dapat membasmi Covid-19 ini, tetapi pemerintah beserta Bank Indonesia harus mengatur banyak strategi agar dapat menstabilkan keadaan ekonomi saat ini.

Telah diketahui bahwa dalam sepekan ini rupiah mulai menguat pelan – pelan, namun dalam proses penguatan tersebut terkadang hanya dengan hitungan beberapa jam saja rupiah dapat melemah kembali. Itu berarti bahwa stimulus yang digunakan Bank Indonesia kurang dapat mempertahankan nilai rupiah dalam keadaan stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun