Mohon tunggu...
Pusawi Adijaya
Pusawi Adijaya Mohon Tunggu... profesional -

Dunia Dalam Genggaman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Semalam di Pulau Sapudi

25 April 2012   17:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:07 4330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya diajak teman ke Pulau Sapudi. Tujuan ke Pulau Sapudi katanya untuk mengambil data penduduk yang lambat dikumpulkan ke  Catatan Sipil. Pagi-pagi saya dan teman berangkat menuju Pelabuhan Kalianget di Sumenep Madura Jawa Timur. Sampai di Pelabuhan, langsung naik ke Perahu yang sandar di pinggir Dermaga.  Setengah jam kemudian, Perahu berangkat. [caption id="attachment_177071" align="aligncenter" width="612" caption="Perahu menunggu penumpang yang akan berangkat ke Sapudi di Dermaga Kalianget. Sumber: Dok. Pribadi"][/caption] Setelah empat jam di tengah laut, Perahu berlabuh di Pelabuhan Gayam Sapudi. Perahu tidak bisa langsung sandar ke Dermaga karena air surut. Untuk bisa ke pinggir pantai harus naik perahu kecil lagi dengan bayaran 2 ribu. Sampai di pinggir pantai, saya dan teman naik ojek menuju kantor Kecamatan Gayam. Sampai di kantor Kecamatan ditemui seorang seumur saya. Selesai bincang-bincang, orang itu menyodorkan amplop besar ukuran F4. Dibukanya amplon itu untuk mengecek, semua lengkap. [caption id="attachment_177069" align="aligncenter" width="610" caption="Suasana Pelabuhan Gayam Saat Perahu menurunkan Penumpang. Sumber: Dok Pribadi."]

13353689371793302363
13353689371793302363
[/caption] [caption id="attachment_177070" align="aligncenter" width="610" caption="Penumpang menunggu barangnya diturunkan dari perahu. Sumber: Dok. Pribadi."]
1335369115663449411
1335369115663449411
[/caption] Selesai mengecek berkas, teman saya menelpon seseorang dan berangkat lagi menuju Sukarami Pesisir Kecamatan Nonggunong. Jarak Gayam ke Sukarami Pesisir 6 km. Cukup lama, ditambah lagi dengan rusaknya jalan sehingga sepeda motor ijek tidak bisa melaju dengan cepat. Sampai di Sukarami Pesisir, Saya dan teman menuju rumah dinas Camat Nonggunung, namun sampai disana tidak bertemu dengan Camat Nonggunong. Matahari terbenam, bingung mau bermalam dimana. Akhirnya bermalam di rumah Kepala Desa Sukarami Pesisir. Kepala Desa Sukarami Pesisir ramah dan menghargai tamu. Saya dan teman disuruh mandi, diberi makan, dan disuruh tidur di dalam kamar khusus untuk tamu jauh. Namun teman saya lebih memilih tidur di Surau. Di Surau itu, saya bertiga dengan Kepala Desa tidak tidur sampai larut malam berbincang-bincang mengenai pengembangan desa. Saat saya bertanya tentang jumlah penduduk, Kepala Desa menunjukkan  arsip kepada saya. Malam semakin larut, ngantuk pun tak bisa ditahan, semua pada tidur, saya pun menyusul tidur. Tak terasa, malam cepat berganti pagi. Saya saya dan teman bangun. Kepala Desa juga bangun, semuanya bangun. Selesai mandi, saya dan teman diberi sarapan pagi oleh Kepala Desa, makan barengpun terjadi, setelah itu pamitan pulang. Kepala Desa Sukarami Pesisir mengantar saya dan teman sampai pelabuhan Gayam. Pamitan sama Kepala Desa, langsung menuju Dermaga. Perahu berangkat. Setelah menempuh perjalanan 4 jam, Perahu bersandar di Pelabuhan Kalianget. Turun dari Perahu, teman saya langsung menuju Surabay, sedangkan saya langsung menuju kampus untuk mengikuti kuliah. Benar-benar mengejar waktu. Namun bagi saya ini adalah pengalan yang indah. Saya bisa menginjak tanah Sapudi yang menurut Kepala Desa Sukarami Pesisir merupakan Pulau tempat tinggal Ayah Jokotole (Adipoday)  dan tempat ziarah makan Asta Belingi dan Asta Nyamplong yang kesohor sampai luar daerah Madura. Barikut saya tulis gambaran singkat mengenai Pulau Sapudi yang teridiri dua Kecamatan Kecamatan Gayam

Luas Wilayah 88,398873 Km2 (4,22% dari luas Kabupaten Sumenep). Luas wilayah Kecamatan  Gayam sebesar 69,78% dari Luas Pulau Sapudi yaitu 126,686257 Km2. Jumlah desa yang terdapat di Pulau Sapudi seluruhnya 18 desa (sebagaimana data Kecamatan Gayam dan Kecamatan Nonggunong). Luas wilayah menurut penggunaannya terbagi menjadi 2 bagian yaitu lahan sawah (terdiri dari sawah irigasi dan tadah hujan) dan lahan kering (terdiri dari bangunan,halaman sekitar; tegal, kebun ladang; lainnya) masing-masing luasnya 4,698 Km² (5,31%) dan 83,701 Km² (94,69%).

Jumlah Desa di Kecamatan Gayam ada 10 Desa, terdiri dariGayam, Prambanan, Gendang Timur, Gendang Barat, Tarebung, Kaloang, Jambuir Nyamplong, Karang Tengah, dan Pancor.

Batas-batas Wilayah, sebelah Utara berabatasan dengan Kecamatan Nonggunong, Selatan  berbatasan dengan Selat Madura, Timur berbatasan dengan Selat Raas, dan Sebelah Barat berbaatasan dengan Selat Sapudi.

Jumlah Penduduk Kecamatan Nonggunong 35.155 jiwa. Laki - laki berjumlah 16.729 jiwa (47,59%), perempuan berjumlah 18.426 jiwa (52,41%). Rasio Jenis Kelamin yaitu 90,79%. Kepadatan Penduduk : 397,68 jiwa/Km2.

Kecamatan Nonggunong

Luas Wilayah 40,079960 Km2 (1,91% dari Luas Kabupaten Sumenep). Luas wilayah menurut penggunaannya terbagi menjadi 2 bagian yaitu lahan sawah (terdiri dari sawah irigasi dan tadah hujan) dan lahan kering (terdiri dari bangunan,halaman sekitar; tegal, kebun ladang; lainnya) masing-masing luasnya 0,9420 Km² (2,35%) dan 39,1380 Km² (97,65%).

Jumlah Desa ada 8 Desa, terdiri dari Sumber, Nonggunong, Tana Merah, Talaga, Rosong, Sokarami Paseser, Sokarami Timur, dan Sonok.

Kecamatan Nonggunong memiliki 2 pulau yaitu 1) Pulau Payangan. Luas pulau 1,044768 Km2 (2,62% dari luas Kecamatan Nonggunong). Pulau Payangan masuk Desa Nonggunong Kecamatan Nonggunong, 2) Pulau Manuk/Bulumanok. Luas pulau yaitu 0,747808 Km2 (1,87% dari luas Kecamatan Nonggunong). Pulau Manuk/Bulumanuk masuk Desa Sonok Kecamatan Nonggunong.

Batas-batas Wilayah, Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Madura,sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Ra’as, sebelah Timur berbatasan denganKecamatan Gayam, dan sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sapudi.

Jumlah Penduduk Kecamatan Nonggunong 14.255 jiwa. Laki – laki 6.796 jiwa (47,98%), perempuan 7.458 jiwa (52,02%), rasio jenis kelamin 91,12%.  Kepadatan Penduduk 355,66 jiwa/Km2.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun