Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Empat Cara agar Hidup Lebih Lama dan Bahagia

25 Mei 2016   16:17 Diperbarui: 26 Mei 2016   09:17 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. www.grandparents.com

Kakek saya dari pihak ayah adalah orang yang sangat beruntung karena bisa hidup sampai usia 99 tahun. Itu adalah sebuah kejadian yang jarang sekali kita jumpai saat ini karena memang rata-rata umur manusia adalah 70 tahun.

Kakek saya adalah orang yang sangat sederhana. Ia tidak keberatan memakai kaos oblong putih dan celana panjang yang tipis sehari-hari. Ia juga tidak keberatan memakan sedikit nasi dicampur kuah sayur. Ia juga tidak keberatan tidur di ranjang yang sangat sederhana.

Gaya hidupnya dapat dikatakan jauh dari kemewahan, tetapi dia mempunyai daya hidup yang tinggi untuk orang seusianya.

Sewaktu penyakit belum mendera tubuhnya, kakek saya adalah orang yang aktif bergerak. Subuh-subuh ia sudah bangun. Ia pun pergi berladang di sebuah kebun yang terletak di samping rumah.

Walaupun sudah berumur, kakek saya tetap bugar, dan masih kuat berladang. Ia bercocok tanam sepanjang hari. Ia menggali tanah. Ia membabat rumput liar dan ilalang. Ia menanam bibit-bibit di tanah yang sudah digemburkan.

Semua pekerjaan berat tersebut dikerjakannya seorang diri. Setelah sepanjang hari bekerja keras, kakek biasanya pulang untuk makan dan mengobrol bersama anggota keluarga lainnya pada sore harinya. Pada malam harinya ia hanya tidur beberapa jam saja, dan pagi-paginya sudah beraktivitas seperti biasanya.

Ia bekerja setiap hari. Ia terus bekerja sampai kesehatannya memburuk, dan penyakit memaksanya tinggal sepanjang hari di rumah. Sekitar tahun 2010, kakek saya meninggal dunia pada usia 99 tahun.

Kami menyemayamkannya di samping makam nenek yang telah lebih dulu wafat 20 tahun yang lalu, dan kami terus mengenangnya sampai saat ini.

Saya selalu tertarik bagaimana orang seperti kakek mampu hidup sedemikian lama, sementara orang-orang di sekitarnya, yang hidup sezaman dengannya, sudah meninggal dunia lebih dulu karena beberapa sebab, seperti penyakit kronis dan kecelakaan? Rasa ingin tahu itu kemudian mendorong saya supaya mempelajari cara berumur panjang.

Setelah beberapa tahun, saya akhirnya membaca sebuah buku, berjudul The Blue Zone, karya Dan Buettner. Dan Buettner adalah seorang jurnalis yang bekerja untuk National Geographic.

Suatu ketika ia mendapat tugas untuk meliput orang-orang berusia panjang di beberapa belahan dunia. Ia diminta mendokumentasi dan mewawancarai orang-orang di Okinawa, Sardinia, dan Costa Rica, yang penduduknya mampu hidup lebih dari seabad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun