SEJAKbeberapa tahun belakangan, Kota Padang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatra Barat, sudah jadi kota pertemuan Internasional. Ini sebagai pertanda bahwa kota berjuluk 'Ranah Bingkuang' itu sudah diperhitungkan di tingkat dunia.
Kini, di Padang sedang berlangsung kegiatan internasional tentang semarak ke-Islaman, Musabaqah dan Multaqa Da'i 2017, dengan pesertanya para ulama dari berbagai belahan dunia, seperti Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia, dan kawasan serantau Asia Tenggara dengan jumlah peserta ratusan orang.
Munculnya Padang sebagai tuan rumah pertemuan internasional bukanlah tiba-tiba. Tapi sudah direncanakan dengan matang. Bahkan yang lebih penting lagi, dunia Internasional sudah makin percaya dengan kehebatan kota di kawasan pantai barat Samudera Indonesia ini.
Kepemimpinan di Kota Padang sekaligus Sumatra Barat adalah titik tumpu kepercayaan internasional. Apa yang sudah berjalan baik ini mari terus disyukuri sekaligus dimaksimalkan dalam rangka mempertahankan kepercayaan internasional terhadap daerah ini.
Ratusan cendekiawan Islam internasional selama seminggu menikmati keelokan alam ciptaan Allah di Ranah Minangkabau yang berfalsafah adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah' ini.
Mari, warga Sumbar sekaligus penduduk Kota Padang, jadilah tuan rumah yang baik, ramah, dan Islami, dalam menyukseskan temu Internasional yang punya makna luar biasa ini.
Jangan sampai terjadi hal-hal di luar dugaan selama kegiatan berlangsung. Tentu saja, aparat keamanan sudah maklum dengan perannya masing-masing.
Dari kegiatan internasional ini, jelas peran alumni Timur Tengah maupun IAIN Imam Bonjol, MUI Sumbar, dan lembaga terkait sangat menentukan suksesnya perhelatan bergengsi ini. Lebih dari itu, program 'rayuan' jangan sampai terlupakan. Banyak yang perlu diinformasikan pada tamu kita yang terhormat tersebut. Dalam dunia investasi, sudah sangat layak kawasan Gunung Padang 'dijual' sebagai lokasi pembangunan hotel bertaraf Internasional.
Sudah puluhan tahun kawasan Gunung Padang ditawarkan kepada beragam investor dengan tampilan maketnya yang menawan. Namun belum laku-laku juga.
Melalui pertemuan internasional yang sangat dharapkan berlangsung dalam suasana khidmat penuh kekeluargaan ini, semoga saja Padang benar-benar jadi kota internasional dalam arti yang sebenarnya. Berubahlah sikap 'kekolotan' yang kaku jadi luwes sesuai tuntunan syariah yang dikehendaki Islam dalam arti yang sebenarnya.
Mari kita jadikan pertemuan ini sebagai ajang tindaklanjut gerakan nyata kerjasama Padang-Madinah sebagai 'kota kembar' yang dirahmati Allah.